• Beranda
  • Menjadi Penulis
  • Kebijakan Privasi
  • Donasi
  • Hubungi Kami
Diakonia.id
  • Home
  • Redaksi
  • Daily Devotional
  • Belajar Alkitab
  • Apologetika
  • Keluarga & Relasi
  • Blog
    • Gereja
    • Denominasi
    • Tokoh Kristiani
    • Situs Bersejarah
    • Kebangsaan
    • Internasional
    • Umum
    • Analisis & Opini
    • Turn Back Hoax
  • Musik
    • Buku Ende
    • Buku Nyanyian
    • Kidung Jemaat
    • Pelengkap Kidung Jemaat
    • English Hymns
    • Jiwaku Bersukacita
    • Lagu Natal
    • Lagu Sekolah Minggu
    • Nyanyikanlah Kidung Baru
  • Our Causes
    • Donate
  • Shop
    • Shopping Cart
    • Checkout
    • My Account
No Result
View All Result
  • Home
  • Redaksi
  • Daily Devotional
  • Belajar Alkitab
  • Apologetika
  • Keluarga & Relasi
  • Blog
    • Gereja
    • Denominasi
    • Tokoh Kristiani
    • Situs Bersejarah
    • Kebangsaan
    • Internasional
    • Umum
    • Analisis & Opini
    • Turn Back Hoax
  • Musik
    • Buku Ende
    • Buku Nyanyian
    • Kidung Jemaat
    • Pelengkap Kidung Jemaat
    • English Hymns
    • Jiwaku Bersukacita
    • Lagu Natal
    • Lagu Sekolah Minggu
    • Nyanyikanlah Kidung Baru
  • Our Causes
    • Donate
  • Shop
    • Shopping Cart
    • Checkout
    • My Account
No Result
View All Result
Diakonia.id
No Result
View All Result
Home Belajar Alkitab

Apakah dosanya kota Sodom dan Gomora?

Diakonia IndonesiabyDiakonia Indonesia
14 February 2021
inApologetika, Belajar Alkitab
AA
0
MASALAH ANDA BUKAN DOSA ANDA


Diakonia.id – Rekaman Alkitab tentang Sodom dan Gomora dapat ditemui dalam kitab Kejadian pasal 18-19. Kejadian pasal 18 merekam bagaimana Tuhan dan dua malaikat datang untuk berbicara dengan Abraham. Tuhan memberitahu Abraham banhwa “Sesungguhnya banyak keluh kesah orang tentang Sodom dan Gomora dan sesungguhnya sangat berat dosanya” (Kejadian 18:20). Ayat 22-23 merekam bagaimana Abraham memohon supaya Tuhan berbelas kasihan pada Sodom dan Gomora karena keponakannya, Lot, serta keluarganya sedang tinggal di Sodom.

Kejadian pasal 19 merekam bagaimana kedua malaikat, yang menjelma sebagai pria, mengunjungi Sodom dan Gomora. Lot menemui para malaikat itu di alun-alun kota dan mendesak mereka untuk tinggal di rumahnya. Alkitab kemudian memberitahu kita bahwa, “Tetapi sebelum mereka tidur, orang-orang lelaki dari kota Sodom itu, dari yang muda sampai yang tua, bahkan seluruh kota, tidak ada yang terkecuali, datang mengepung rumah itu. Mereka berseru kepada Lot: ‘Di manakah orang-orang yang datang kepadamu malam ini? Bawalah mereka keluar kepada kami, supaya kami pakai mereka'” (Kejadian 19:4-5). Para malaikat itu kemudian membutakan semua pria Sodom dan Gomora dan mendesak supaya Lot serta keluarganya menyelamatkan diri dengan melarikan diri dari kota itu demi menghindari murka Allah yang segera dicurahkan. Lot dan keluarganya melarikan diri, kemudian “Kemudian TUHAN menurunkan hujan belerang dan api atas Sodom dan Gomora, berasal dari TUHAN, dari langit; dan ditunggangbalikkan-Nyalah kota-kota itu dan Lembah Yordan dan semua penduduk kota-kota serta tumbuh-tumbuhan di tanah” (Kejadian 19:24-25).

Baca juga:   Bagaimana seharusnya orang Kristen memandang kekayaan?

Mengingat bacaan ini, jawaban yang paling sering kita dengar dari pertanyaan “Apakah dosanya kota Sodom dan Gomora?” adalah bahwa dosanya adalah homoseksualitas. Dengan demikian muncullah istilah “sodomi” untuk merujuk pada hubungan seks anal antara dua pria, baik secara sukarela maupun dipaksa. Sudah cukup jelas bahwa hubungan homoseksual menjadi alasan mengapa Allah menghancurkan kedua kota itu. Para penduduk pria Sodom dan Gomora ingin ramai-ramai memperkosa kedua malaikat (yang tampak sebagai pria). Pada waktu bersamaan, secara alkitabiah kita tidak bisa menunjuk hanya kepada dosa homoseksualitas sebagai satu-satunya alasan Allah menghancurkan Sodom dan Gomora. Dosa yang dilakukan di kota Sodom dan Gomora bukan secara khusus dilakukan di kota-kota itu saja.

Baca juga:   Tiga Metode Untuk Menggali Firman

Yehezkiel 16:49-50 menyatakan, “Lihat, inilah kesalahan Sodom, kakakmu yang termuda itu: kecongkakan, makanan yang berlimpah-limpah dan kesenangan hidup ada padanya dan pada anak-anaknya perempuan, tetapi ia tidak menolong orang-orang sengsara dan miskin. Mereka menjadi tinggi hati dan melakukan kekejian di hadapan-Ku…” Kata yang diterjemahkan sebagai “kekejian” merujuk kepada suatu hal yang nilai moralitasnya menjijikkan dan merupakan kata yang sama yang digunakan dalam Imamat 18:22 untuk merujuk kepada homoseksualitas. Sejalan dengan itu, Yudas 7 menyatakan, “…Sodom dan Gomora dan kota-kota sekitarnya, yang dengan cara yang sama melakukan percabulan dan mengejar kepuasan-kepuasan yang tak wajar.” Sekali lagi, walaupun hubungan seks sesama jenis bukan satu-satunya dosa yang dilakukan penduduk kota Sodom dan Gomora, sepertinya dosa tersebut menjadi alasan utama mengapa kedua kota itu dilenyapkan.

Baca juga:   Pentingnya Kesadaran Diri (Self-Awareness) dalam Kehidupan Rohani

Adapun orang yang berusaha membela homoseksualitas dengan mengklaim bahwa kutukan Alkitab dalam kasus Sodom dan Gomora sebetulnya mengarah kepada ketidakramahan mereka. Tentunya para penduduk pria Sodom dan Gomora tidak ramah. Namun sepertinya tidak ada tindakan yang lebih tidak ramah daripada pemerkosaan ramai-ramai. Mengklaim bahwa Allah menghancurkan kedua kota serta penduduknya hanya dengan alasan ketidakramahan adalah salah. Meskipun Sodom dan Gomora telah bersalah atas dosa keji lainnya, homoseksualitas adalah penyebab mengapa Allah mencurahkan hujan belerang dan api di atas kota-kota itu, dan sepenuhnya melenyapkan kota-kota itu bersama penduduknya. Sampai pada hari ini, daerah kedudukan Sodom dan Gomora menjadi tanak kosong yang tak terdiami. Sodom dan Gomora merupakan contoh bagaimana Allah menyikapi dosa pada umumnya, dan homoseksualitas secara khusus. (gotquestions)

Join @idDiakonia on Telegram
Share23SendShareTweet14Share4Share6Send
Previous Post

Berbagai Versi tentang Santo Valentine

Next Post

Bagaimana caranya supaya saya dapat mengatasi ketergantungan pada pornografi? Dapatkah kecanduan pornografi ditaklukkan?

Next Post
MASALAH ANDA BUKAN DOSA ANDA

Bagaimana caranya supaya saya dapat mengatasi ketergantungan pada pornografi? Dapatkah kecanduan pornografi ditaklukkan?

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

No Result
View All Result

Berlangganan

Daftarkan emailmu untuk mendapatkan notifikasi artikel terbaru Diakonia Indonesia melalui email

Join 76 other subscribers

Tentang

Diakonia.id

Diakonia Indonesia encompasses the call to serve the poor and oppressed. Our goal is a fair and sustainable development in which living standards for the most vulnerable people are improved, and human rights. The starting point for this is the gospel with Jesus as the role model and, based on this, our policy.

Kanal

  • Analisis & Opini
  • Apologetika
  • Belajar Alkitab
  • Buku Ende
  • Buku Nyanyian
  • Denominasi
  • English Hymns
  • Gereja
  • Inspirasi
  • Internasional
  • Jiwaku Bersukacita
  • Kebangsaan
  • Keluarga & Relasi
  • Kidung Jemaat
  • Lagu Natal
  • Lagu Sekolah Minggu
  • Musik
  • Nyanyikanlah Kidung Baru
  • Pelengkap Kidung Jemaat
  • Redaksi
  • Renungan
  • Sejarah
  • Situs Bersejarah
  • Tokoh Kristiani
  • Umum
  • Video

Berlangganan melalui e-mail

Daftarkan emailmu untuk mendapatkan notifikasi artikel terbaru melalui email

  • Beranda
  • Menjadi Penulis
  • Kebijakan Privasi
  • Donasi
  • Hubungi Kami

© 2020 Diakonia Indonesia

No Result
View All Result
  • Home
  • Redaksi
  • Daily Devotional
  • Belajar Alkitab
  • Apologetika
  • Keluarga & Relasi
  • Blog
    • Gereja
    • Denominasi
    • Tokoh Kristiani
    • Situs Bersejarah
    • Kebangsaan
    • Internasional
    • Umum
    • Analisis & Opini
    • Turn Back Hoax
  • Musik
    • Buku Ende
    • Buku Nyanyian
    • Kidung Jemaat
    • Pelengkap Kidung Jemaat
    • English Hymns
    • Jiwaku Bersukacita
    • Lagu Natal
    • Lagu Sekolah Minggu
    • Nyanyikanlah Kidung Baru
  • Our Causes
    • Donate
  • Shop
    • Shopping Cart
    • Checkout
    • My Account

© 2020 Diakonia Indonesia