• Beranda
  • Menjadi Penulis
  • Kebijakan Privasi
  • Donasi
  • Hubungi Kami
Diakonia.id
  • Home
  • Redaksi
  • Daily Devotional
  • Belajar Alkitab
  • Apologetika
  • Keluarga & Relasi
  • Blog
    • Gereja
    • Denominasi
    • Tokoh Kristiani
    • Situs Bersejarah
    • Kebangsaan
    • Internasional
    • Umum
    • Analisis & Opini
    • Turn Back Hoax
  • Musik
    • Buku Ende
    • Buku Nyanyian
    • Kidung Jemaat
    • Pelengkap Kidung Jemaat
    • English Hymns
    • Jiwaku Bersukacita
    • Lagu Natal
    • Lagu Sekolah Minggu
    • Nyanyikanlah Kidung Baru
  • Our Causes
    • Donate
  • Shop
    • Shopping Cart
    • Checkout
    • My Account
No Result
View All Result
  • Home
  • Redaksi
  • Daily Devotional
  • Belajar Alkitab
  • Apologetika
  • Keluarga & Relasi
  • Blog
    • Gereja
    • Denominasi
    • Tokoh Kristiani
    • Situs Bersejarah
    • Kebangsaan
    • Internasional
    • Umum
    • Analisis & Opini
    • Turn Back Hoax
  • Musik
    • Buku Ende
    • Buku Nyanyian
    • Kidung Jemaat
    • Pelengkap Kidung Jemaat
    • English Hymns
    • Jiwaku Bersukacita
    • Lagu Natal
    • Lagu Sekolah Minggu
    • Nyanyikanlah Kidung Baru
  • Our Causes
    • Donate
  • Shop
    • Shopping Cart
    • Checkout
    • My Account
No Result
View All Result
Diakonia.id
No Result
View All Result
Home Belajar Alkitab

Apakah pendamaian itu?

Diakonia Indonesia by Diakonia Indonesia
27 November 2020
in Belajar Alkitab, Umum
A A
0
OLEH INJIL MANA ANDA DISELAMATKAN? INJIL KASIH


Diakonia.id – Istilah pendamaian mengandung ide penenangan atau pemuasan; secara khusus terhadap Allah. Pendamaian terdiri dari dua bagian, yakni peredaan murka sosok yang tersinggung dan diakurkan kembali dengan-Nya.

Kebutuhan untuk menenangkan Allah dijumpai dalam berbagai agama. Di dalam agama berhala purba, dan yang juga dijumpai dalam banyak agama di kala ini, ide yang diajarkan ialah dimana manusia menenangkan Allah dengan mempersembahkan berbagai pemberian atau kurban. Akan tetapi, Alkitab mengajar bahwa Allah Sendiri menyediakan satu-satunya cara untuk memuaskan murka-Nya supaya orang berdosa dapat diperdamaikan dengan-Nya. Di dalam Perjanjian Baru, tindakan pendamaian ini selalu merjuk kepada karya Allah, bukan kurban atau persembahan dari manusia. Alasannya ialah bahwa manusia tidak mampu memuaskan keadilan Allah selain menghabiskan kekekalan dalam neraka. Tidak ada pelayanan, pengorbanan, atau persembahan apapun yang dapat meredakan murka kudus Allah atau memuaskan keadilan-Nya. Satu-satunya pemuasan, atau pendamaian, yang dapat diterima oleh Allah dan yang mendamaikan umat manusia dengan-Nya harus berasal dari Allah. Oleh karena itu Allah Putra, Yesus Kristus, harus datang ke dunia sebagai manusia guna menjadi kurban yang sempurna bagi dosa dan “mendamaikan dosa seluruh bangsa” (Ibrani 2:17).

Istilah pendamaian digunakan dalam berbagai ayat untuk menjelaskan apa yang telah dicapai Yesus melalui kematian-Nya di atas kayu salib. Sebagai contoh, di dalam Roma 3:24-25 orang yang percaya pada Kristus telah “dibenarkan dengan cuma-cuma karena penebusan dalam Kristus Yesus. Kristus Yesus telah ditentukan Allah menjadi jalan pendamaian karena iman, dalam darah-Nya. Hal ini dibuat-Nya untuk menunjukkan keadilan-Nya, karena Ia telah membiarkan dosa-dosa yang telah terjadi dahulu pada masa kesabaran-Nya.” Ayat ini merupakan inti dari argumen Paulus dalam kitab Roma dan menjadi kunci dari pesan injil.

Di dalam ketiga pasal pertama kitab Roma, Paulus mengajar bahwa semua orang, baik Yahudi maupun non-Yahudi, berada di bawah kecaman Allah dan patut menerima murka-Nya (Roma 1:18). Semua orang telah berdosa dan kehilangan kemuliaan Allah (Roma 3:23). Kita semua pantas menerima murka dan hukuman-Nya. Dalam belas kasihan dan rahmat-Nya yang tak terbatas, Ia telah menyediakan jalan supaya murka-Nya dapat diredakan dan kita beroleh pendamaian dengan-Nya. Jalan itu ialah melalui pengorbanan kematian Anak-Nya, Yesus Kristus, sebagai pelunas hutang hukuman dosa. Ialah melalui iman dalam Yesus Kristus sebagai kurban Allah yang sempurna dapatkah kita diperdamaikan dengan Allah. Hanya dikarenakan oleh kematian Kristus di atas salib dan kebangkitan-Nya pada hari yang ketiga, seorang berdosa yang sepatutnya menerima neraka dapat diperdamaikan dengan Allah yang kudus. Pesan yang begitu indah yang terkandung dalam kebenaran injil ialah bahwa orang Kristen telah diselamatkan dari murka Allah dan diperdamaikan dengan Allah bukan karena “kita yang telah mengasihi Allah, tetapi Allah yang telah mengasihi kita dan yang telah mengutus Anak-Nya sebagai pendamaian bagi dosa-dosa kita” (1 Yohanes 4:10).

Yesus berkata, “Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku” (Yohanes 14:6). Satu-satunya cara supaya murka Allah terhadap manusia berdosa dapat diredakan dan kita diperdamaikan dengan-Nya adalah melalui Yesus Kristus. Tidak ada jalan lain. Kebenaran ini disampaikan dalam 1 Yohanes 2:2, “Dan Ia adalah pendamaian untuk segala dosa kita, dan bukan untuk dosa kita saja, tetapi juga untuk dosa seluruh dunia.” Satu aspek penting dari karya keselamatan Kristus ialah pembebasan dari murka Allah; karya pendamaian Yesus di atas salib adalah satu-satunya hal yang dapat mengalihkan hukuman Allah terhadap dosa. Mereka yang menolak Kristus sebagai Juruselamat dan menolak mempercayai-Nya tidak mempunyai harapan keselamatan. Yang dapat mereka nantikan hanyalah murka Allah yang tersimpan untuk hari penghakiman (Roma 2:5). Tidak ada pendamaian atau pengorbanan lain yang dapat dipersembahkan bagi dosa mereka. (gotquestions)

Tags: Kehidupan Kristen
Share26SendShareTweet17Share5Send
Previous Post

Apakah perbedaan di antara percabulan, persundalan, dan perzinahan?

Next Post

Intoleransi di sekolah

Next Post
Intoleransi di sekolah

Intoleransi di sekolah

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

No Result
View All Result

Berlangganan

Daftarkan emailmu untuk mendapatkan notifikasi artikel terbaru Diakonia Indonesia melalui email

Join 76 other subscribers

Tentang

Diakonia.id

Diakonia Indonesia encompasses the call to serve the poor and oppressed. Our goal is a fair and sustainable development in which living standards for the most vulnerable people are improved, and human rights. The starting point for this is the gospel with Jesus as the role model and, based on this, our policy.

Kanal

  • Analisis & Opini
  • Apologetika
  • Belajar Alkitab
  • Berita
  • Buku Ende
  • Buku Nyanyian
  • Denominasi
  • English Hymns
  • Gereja
  • Inspirasi
  • Internasional
  • Jiwaku Bersukacita
  • Kebangsaan
  • Keluarga & Relasi
  • Kidung Jemaat
  • Lagu Natal
  • Lagu Sekolah Minggu
  • Musik
  • Nyanyikanlah Kidung Baru
  • Pelengkap Kidung Jemaat
  • Redaksi
  • Renungan
  • Sejarah
  • Situs Bersejarah
  • Tokoh Kristiani
  • Umum
  • Video

Berlangganan melalui e-mail

Daftarkan emailmu untuk mendapatkan notifikasi artikel terbaru melalui email

  • Beranda
  • Menjadi Penulis
  • Kebijakan Privasi
  • Donasi
  • Hubungi Kami

© 2020 Diakonia Indonesia

No Result
View All Result
  • Home
  • Redaksi
  • Daily Devotional
  • Belajar Alkitab
  • Apologetika
  • Keluarga & Relasi
  • Blog
    • Gereja
    • Denominasi
    • Tokoh Kristiani
    • Situs Bersejarah
    • Kebangsaan
    • Internasional
    • Umum
    • Analisis & Opini
    • Turn Back Hoax
  • Musik
    • Buku Ende
    • Buku Nyanyian
    • Kidung Jemaat
    • Pelengkap Kidung Jemaat
    • English Hymns
    • Jiwaku Bersukacita
    • Lagu Natal
    • Lagu Sekolah Minggu
    • Nyanyikanlah Kidung Baru
  • Our Causes
    • Donate
  • Shop
    • Shopping Cart
    • Checkout
    • My Account

© 2020 Diakonia Indonesia

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In