• Beranda
  • Menjadi Penulis
  • Kebijakan Privasi
  • Donasi
  • Hubungi Kami
Diakonia.id
  • Home
  • Redaksi
  • Daily Devotional
  • Belajar Alkitab
  • Apologetika
  • Keluarga & Relasi
  • Blog
    • Gereja
    • Denominasi
    • Tokoh Kristiani
    • Situs Bersejarah
    • Kebangsaan
    • Internasional
    • Umum
    • Analisis & Opini
    • Turn Back Hoax
  • Musik
    • Buku Ende
    • Buku Nyanyian
    • Kidung Jemaat
    • Pelengkap Kidung Jemaat
    • English Hymns
    • Jiwaku Bersukacita
    • Lagu Natal
    • Lagu Sekolah Minggu
    • Nyanyikanlah Kidung Baru
  • Our Causes
    • Donate
  • Shop
    • Shopping Cart
    • Checkout
    • My Account
No Result
View All Result
  • Home
  • Redaksi
  • Daily Devotional
  • Belajar Alkitab
  • Apologetika
  • Keluarga & Relasi
  • Blog
    • Gereja
    • Denominasi
    • Tokoh Kristiani
    • Situs Bersejarah
    • Kebangsaan
    • Internasional
    • Umum
    • Analisis & Opini
    • Turn Back Hoax
  • Musik
    • Buku Ende
    • Buku Nyanyian
    • Kidung Jemaat
    • Pelengkap Kidung Jemaat
    • English Hymns
    • Jiwaku Bersukacita
    • Lagu Natal
    • Lagu Sekolah Minggu
    • Nyanyikanlah Kidung Baru
  • Our Causes
    • Donate
  • Shop
    • Shopping Cart
    • Checkout
    • My Account
No Result
View All Result
Diakonia.id
No Result
View All Result
Home Apologetika

Apakah perbedaan di antara percabulan, persundalan, dan perzinahan?

Diakonia IndonesiabyDiakonia Indonesia
26 November 2020
inApologetika, Belajar Alkitab
AA
0
MASALAH ANDA BUKAN DOSA ANDA


Diakonia.id – Definisi kamus modern tentang percabulan (sebuah hubungan seksual yang sukarela di antara orang di luar hubungan nikah, akan mencakup perzinahan) dan perzinahan (sebuah hubungan seksual antara seorang yang menikah dengan pasangan selain yang ia nikahi) sudah sangat jelas, tetapi Alkitab memperjelas pandangan Allah terhadap kedua dosa seksual ini. Di dalam Alkitab, keduanya disebut secara harafiah, tetapi keduanya juga dapat digunakan secara figuratif dalam kaitannya dengan berhala.

Di dalam Perjanjian Lama, semua dosa seksual dilarang keras oleh Hukum Musa dan tradisi Yahudi. Namun, kata Ibrani yang diterjemahkan sebagai “percabulan” dalam Perjanjian Lama juga dapat digabungkan dengan konteks berhala, atau persundalan rohani. Di dalam 2 Tawarikh 21:10-14, Allah menghukum Yoram dengan berbagai penyakit dan tulah karena ia memimpin bangsanya ke dalam berhala. Ia “membujuk penduduk Yerusalem untuk berzinah dan ia menyesatkan Yehuda” (ayat 11) dan “membujuk Yehuda dan penduduk-penduduk Yerusalem untuk berzinah, sama seperti yang dilakukan keluarga Ahab” (ayat 13). Raja Ahab adalah suami dari Izebel, seorang imam perempuan dari dewa mesum Baal, yang memimpin Israel ke dalam praktik berhala yang keji. Di dalam Yehezkiel 16, nabi Yehezkiel menjelaskan sejarah umat Allah yang berpaling dari-Nya dan “bersundal” dengan allah-allah lain. Kata “bersundal”, yang diartikan sebagai berhala, digunakan berkali-kali dalam pasal ini saja. Sambil bangsa Israel semakin terkenal di antara bangsa-bangsa tetangganya karena hikmat, kekayaan, dan kuasa mereka, seperti kecantikan wanita menarik pria pada dirinya, mereka dikagumi, dirayu, dan dipuji oleh tetangganya, dan terlibat dalam praktik berhala mereka. Kata yang digunakan dalam “persundalan” atau “percabulan” dihubungkan dengan berhala karena “penyembahan” yang dilakukan dalam ritual berhala itu melibatkan aktifitas seksual di dalamnya. Pelacur kuil adalah hal yang umum dalam penyembahan Baal dan allah-allah palsu lainnya. Berbagai macam dosa seksual tidak hanya diterima dalam agama-agama ini, tetapi malah didukung sebagai cara memperoleh berkat yang lebih banyak dari obyek sembahan mereka, terutama dalam meningkatkan panen pertanian ataupun binatang ternak mereka.

Baca juga:   Mengapa, Apa, dan Bagaimana Bersyukur?

Di dalam Perjanjian Baru, “percabulan” diambil dari kata Yunani porneia, yang mencakup perzinahan dan hubungan inces. Porneia berasal dari kata Yunani yang juga melibatkan pemuasan nafsu yang haram, yang juga mencakup hubungan homoseksualitas. Penggunaan istilah ini dalam injil dan kitab surat-surat selalu sebagai rujukan terhadap dosa seksual, sedangkan “percabulan” dalam kitab Wahyu berhubungan dengan berhala. Tuhan Yesus mengecam dua gereja di Asia Minor atas keterlibatannya dengan berhala (Wahyu 2:14,20), dan Ia juga berbicara mengenai “pelacur besar” di jaman akhir, yang merupakan agama palsu yang berhala yang dengannya “raja-raja di bumi telah berbuat cabul, dan penghuni-penghuni bumi telah mabuk oleh anggur percabulannya” (Wahyu 17:1-2).

Baca juga:   Apa itu dosa yang tak dapat diampuni?

Pada sisi lainnya, Perzinahan, selalu merujuk kepada dosa seksual antara pihak yang sudah menikah dengan orang lain selain pasangan nikahnya, dan kata ini digunakan dalam Perjanjian Lama secara harafiah dan secara figuratif. Kata Ibrani yang diterjemahkan sebagai “perzinahan” secara harafiah berarti “mematahkan ikatan pernikahan.” Allah menggambarkan pembelotan umat-Nya pada allah-allah lain sebagai perzinahan. Orang Yahudi dianggap sebagai pasangan nikah Tuhan, dan ketika mereka berpaling pada allah-allah bangsa lain, mereka dibandingkan dengan istri yang berzinah. Perjanjian Lama seringkali merujuk kepada berhalanya Israel seperti wanita cabul yang “melacur” dengan allah-allah lainnya (Keluaran 34:15-16; Imamat 17:7; Yehezkiel 6:9). Selebihnya, kitab Hosea menyamakan hubungan Allah dengan Israel seperti pernikahan antara nabi Hosea dan Gomer, istrinya yang berzinah. Pernikahan mereka merupakan gambaran dari dosa dan ketidak-setiaan Israel, yang berulang kali, meninggalkan suaminya yang betul (Allah) untuk berzinah secara rohani dengan allah-allah lain.

Baca juga:   Apakah seks-cyber/phone-sex merupakan dosa?

Di dalam Perjanjian Baru, dua kata Yunani diterjemahkan sebagai “berzinah,” dan dalam konteksnya, merujuk secara harafiah pada dosa seksual yang melibatkan pihak yang sudah menikah. Satu-satunya pengecualian di antaranya dapat ditemukan dalam surat kepada gereja di Tiatira yang dikecam karena mereka telah “membiarkan wanita Izebel, yang menyebut dirinya nabiah” (Wahyu 2:20). Wanita ini menyebabkan gereja jatuh ke dalam keasusilaan dan praktik berhala dan siapapun yang tergoda oleh doktrin palsunya dinyatakan telah melakukan perzinahan dengannya. (gotquestions)

Join @idDiakonia on Telegram
Tags: DosaPercabulanPersundalanPerzinahanSeksual
Share23SendShareTweet14Share4Share6Send
Previous Post

Apa yang dimaksud oleh hati nurani yang gelap?

Next Post

Apakah pendamaian itu?

Next Post
OLEH INJIL MANA ANDA DISELAMATKAN? INJIL KASIH

Apakah pendamaian itu?

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

No Result
View All Result

Berlangganan

Daftarkan emailmu untuk mendapatkan notifikasi artikel terbaru Diakonia Indonesia melalui email

Join 77 other subscribers

Tentang

Diakonia.id

Diakonia Indonesia encompasses the call to serve the poor and oppressed. Our goal is a fair and sustainable development in which living standards for the most vulnerable people are improved, and human rights. The starting point for this is the gospel with Jesus as the role model and, based on this, our policy.

Kanal

  • Analisis & Opini
  • Apologetika
  • Belajar Alkitab
  • Buku Ende
  • Buku Nyanyian
  • Denominasi
  • English Hymns
  • Gereja
  • Inspirasi
  • Internasional
  • Jiwaku Bersukacita
  • Kebangsaan
  • Keluarga & Relasi
  • Kidung Jemaat
  • Lagu Natal
  • Lagu Sekolah Minggu
  • Musik
  • Nyanyikanlah Kidung Baru
  • Pelengkap Kidung Jemaat
  • Redaksi
  • Renungan
  • Sejarah
  • Situs Bersejarah
  • Tokoh Kristiani
  • Umum
  • Video

Berlangganan melalui e-mail

Daftarkan emailmu untuk mendapatkan notifikasi artikel terbaru melalui email

  • Beranda
  • Menjadi Penulis
  • Kebijakan Privasi
  • Donasi
  • Hubungi Kami

© 2020 Diakonia Indonesia

No Result
View All Result
  • Home
  • Redaksi
  • Daily Devotional
  • Belajar Alkitab
  • Apologetika
  • Keluarga & Relasi
  • Blog
    • Gereja
    • Denominasi
    • Tokoh Kristiani
    • Situs Bersejarah
    • Kebangsaan
    • Internasional
    • Umum
    • Analisis & Opini
    • Turn Back Hoax
  • Musik
    • Buku Ende
    • Buku Nyanyian
    • Kidung Jemaat
    • Pelengkap Kidung Jemaat
    • English Hymns
    • Jiwaku Bersukacita
    • Lagu Natal
    • Lagu Sekolah Minggu
    • Nyanyikanlah Kidung Baru
  • Our Causes
    • Donate
  • Shop
    • Shopping Cart
    • Checkout
    • My Account

© 2020 Diakonia Indonesia