Diakonia.id –
Doa yang terjawab haruslah selalu diikuti dengan puji syukur; seperti halnya kabut rasa syukur bumi naik saat matahari kasih surga menghangatkan tanah. Sudahkah Tuhan bermurah hati kepadamu, dan menyendengkan telinga-Nya kepada suara permohonanmu? Maka pujilah Dia selama engkau hidup. Biarlah buah yang matang jatuh ke atas tanah subur yang darinya buah itu sudah mendapatkan hidup. Jangan meniadakan lagu untuk-Nya, yang telah menjawab doamu dan memberikan kepadamu apa yang diinginkan hatimu [Mazmur 37:4]. Berdiam diri atas belas kasih Allah berarti mendatangkan dosa tidak tahu berterima kasih; yang sama kejamnya dengan kelakuan kesembilan penderita kusta, yang setelah disembuhkan dari kustanya, tidak kembali untuk berterima kasih kepada Tuhan yang menyembuhkan [Lukas 17:17-18]. Lupa mengucapkan puji syukur kepada Allah berarti menolak kebaikan bagi diri kita sendiri; karena puji syukur, sama seperti halnya doa, adalah satu sarana yang hebat untuk meningkatkan pertumbuhan hidup rohani kita. Puji syukur membantu kita menyingkirkan beban-beban kita, membangkitkan harapan, meningkatkan iman kita. Puji syukur adalah latihan yang menyehatkan dan menyegarkan, yang akan menghidupkan denyut nadi orang percaya, dan memberanikan dirinya dalam usaha-usaha baru untuk melayani Tuannya. Memuji Allah atas kemurahan yang diterima juga merupakan jalan untuk menguntungkan sesama kita; “biarlah orang-orang yang rendah hati mendengarnya dan bersukacita.” [Mazmur 34:2] Mereka yang berada dalam situasi yang mirip akan ikut merasakan penghiburan jika kita bisa mengatakan, “Muliakanlah TUHAN bersama-sama dengan aku, marilah kita bersama-sama memasyhurkan nama-Nya! [Mazmur 34:3] Orang yang tertindas ini berseru, dan TUHAN mendengar.” [Mazmur 34:6] Hati yang lemah akan dikuatkan, dan orang-orang suci yang terkulai akan dibangkitkan saat mereka mendengar “lagu pembebasan” kita. Keraguan dan ketakutan mereka akan ditegur, selagi kita mengajar dan menegur seorang akan yang lain sambil menyanyikan mazmur, dan puji-pujian dan nyanyian rohani. [Kolose 3:16] Mereka juga akan “menyanyi tentang jalan-jalan TUHAN,” [Mazmur 138:5] ketika mereka mendengar kita mengagungkan nama-Nya yang kudus. Memuji Allah adalah tugas orang Kristen yang paling surgawi. Para malaikat tidak berdoa, tetapi mereka tak henti-henti menaikkan pujian siang dan malam; dan yang ditebus, memakai jubah putih, dan daun-daun palem di tangan mereka, tidak pernah lelah menyanyikan nyanyian baru, “Layaklah Sang Anak Domba!” [Wahyu 5:12]
RENUNGAN HARIAN (diterjemahkan dari Morning and Evening: Daily Readings, Charles H. Spurgeon).
Isi renungan ini bebas untuk disalin dan disebarluaskan.