Diakonia.id –
Sang isteri berkeinginan untuk memberikan kepada Yesus semua yang ia hasilkan. Hati kita memiliki “pelbagai buah yang lezat” baik yang “telah lama maupun baru saja dipetik,” dan semuanya itu disimpan bagi Kekasih kita. Pada musim gugur ini yang kaya akan buah, mari kita periksa gudang penyimpanan kita. Kita memiliki buah-buah baru. Kita ingin merasakan hidup baru, sukacita baru, rasa syukur baru; kita berharap untuk membuat resolusi-resolusi baru dan melaksanakannya lewat pekerjaan-pekerjaan baru; hati kita mekar dengan doa-doa baru dan jiwa kita berjanji akan usaha-usaha baru. Akan tetapi, kita juga memiliki buah-buah lama. Ada cinta pertama kita: itulah buah pilihan! dan Yesus berkenan akannya. Terdapat iman pertama kita: iman sederhana yang olehnya, kita yang tidak memiliki apa-apa, menjadi pemilik dari segalanya. Terdapat sukacita saat pertama kali kita mengenal Tuhan: marilah kita membangkitkannya. Kita memiliki kenangan lama akan janji-janji. Betapa Allah telah setia! Dalam sakit, betapa lembutnya Ia menyiapkan tempat tidur kita! Dalam air yang dalam, betapa tenangnya Ia mengangkat kita ke permukaan! Dalam perapian yang menyala-nyala, betapa anggunnya Ia menyelamatkan kita. Sungguh, buah-buah yang lama! Banyak buah yang kita miliki, karena kemurahan-Nya telah berjumlah lebih dari rambut di kepala kita. Dosa-dosa lama harus kita sesali, tetapi setelahnya kita telah memiliki pertobatan yang Ia berikan, yang olehnya kita telah menangis dalam perjalanan kita menuju salib, dan memahami akan jasa darah-Nya. Pagi ini, kita memiliki buah-buah; baik yang baru maupun lama; tapi inilah yang harus ditekankan — semuanya itu disimpan bagi Yesus. Sesungguhnya, buah-buah itu merupakan pelayanan yang terbaik dan paling pantas, yang di dalamnya Yesus adalah satu-satunya tujuan jiwa kita, dan kemuliaan-Nya belaka, tanpa campuran apapun, adalah tujuan dari segala usaha kita. Biarlah banyak buah yang kita miliki disimpan hanya bagi Kekasih kita; mari tunjukkan semuanya itu saat Ia beserta kita, dan jangan mempertunjukkannya di depan pandangan manusia. Yesus, kami akan mengunci pintu kebun kami, dan tidak ada yang boleh masuk untuk mencuri satu pun buah baik yang tumbuh dari tanah yang telah Engkau airi dengan peluh darah-Mu. Semua milik kami haruslah menjadi kepunyaan-Mu, hanya kepunyaan-Mu, ya Yesus, Kekasih kami!
RENUNGAN HARIAN (diterjemahkan dari Morning and Evening: Daily Readings, Charles H. Spurgeon).
Isi renungan ini bebas untuk disalin dan disebarluaskan.