Diakonia.id –
Peraturan ini kelihatan cukup aneh, tapi ada hikmat di dalamnya, karena merebaknya penyakit itu membuktikan kesehatannya baik. Pagi ini alangkah baiknya jika kita memperhatikan ajaran yang sering kita dengar dari peraturan yang unik ini. Kita pun penderita kusta, dan kita dapat membaca hukum untuk orang kusta dalam aplikasinya untuk kita. Ketika seseorang melihat dirinya sama sekali hilang dan rusak, diselimuti dengan kecemaran dosa, dan tidak ada bagian yang terbebas dari pencemaran; ketika ia melepaskan segala kebenarannya sendiri, dan mengaku bersalah di hadapan Tuhan, maka ia tahir melalui darah Yesus, dan oleh anugerah Allah. Kelaliman yang tersembunyi, tidak dirasakan, dan tidak diakui adalah penyakit kusta yang sesungguhnya, tetapi saat dosa terlihat dan dirasakan, dosa sudah terpukul mati, dan Tuhan melihat dengan mata penuh belas kasihan atas jiwa yang menderita oleh dosa. Tidak ada yang lebih mematikan daripada pembenaran diri, dan tidak ada yang lebih berpengharapan daripada penyesalan. Kita harus mengakui bahwa kita “hanyalah dosa semata,” karena pengakuan yang kurang dari ini tidak akan menjadi kebenaran yang sesungguhnya, dan jika Roh Kudus bekerja dalam kita, meyakinkan kita akan dosa, maka tidak sulit untuk mengakuinya—pengakuan itu akan dengan serta-merta terucap dari bibir kita. Sungguh besar penghiburan yang diberikan ayat ini untuk mereka yang berada di dalam perasaan berdosa yang mendalam! Dosa yang diratapi dan diakui, sehitam dan sebusuk apapun, tidak akan pernah menjauhkan seseorang dari Tuhan Yesus. Barangsiapa datang kepada-Nya, ia sama sekali tidak akan diusir. Meski tidak jujur bagaikan pencuri, meski tidak bersih bagaikan perempuan yang dulunya pendosa, meski keji seperti Saulus dari Tarsus, meski kejam seperti Manasye, meski pemberontak seperti anak yang hilang, kasih dari hati-Nya yang besar akan memandang orang yang merasa tidak ada kebaikan dalam dirinya, dan akan menyatakan tahir, ketika ia percaya pada Yesus yang tersalib. Maka datanglah kepada-Nya, hai pendosa yang berbeban berat,
RENUNGAN HARIAN (diterjemahkan dari Morning and Evening: Daily Readings, Charles H. Spurgeon).
Isi renungan ini bebas untuk disalin dan disebarluaskan.