• Beranda
  • Menjadi Penulis
  • Kebijakan Privasi
  • Donasi
  • Hubungi Kami
Diakonia.id
  • Home
  • Redaksi
  • Daily Devotional
    • Gereja
  • Belajar Alkitab
  • Blog
    • APOLOGETIK & TANGGAPAN ATAS TUDUHAN
    • Denominasi
    • Keluarga & Relasi
    • Tokoh Kristiani
    • Situs Bersejarah
    • Kebangsaan
    • Internasional
    • Umum
    • Analisis & Opini
    • Turn Back Hoax
  • Musik
    • Buku Ende
    • Buku Nyanyian
    • Kidung Jemaat
    • Pelengkap Kidung Jemaat
    • English Hymns
    • Jiwaku Bersukacita
    • Lagu Natal
    • Lagu Sekolah Minggu
    • Nyanyikanlah Kidung Baru
  • Our Causes
  • Our Services
  • Shop
    • Shopping Cart
    • Checkout
    • My Account
  • Donate
No Result
View All Result
  • Home
  • Redaksi
  • Daily Devotional
    • Gereja
  • Belajar Alkitab
  • Blog
    • APOLOGETIK & TANGGAPAN ATAS TUDUHAN
    • Denominasi
    • Keluarga & Relasi
    • Tokoh Kristiani
    • Situs Bersejarah
    • Kebangsaan
    • Internasional
    • Umum
    • Analisis & Opini
    • Turn Back Hoax
  • Musik
    • Buku Ende
    • Buku Nyanyian
    • Kidung Jemaat
    • Pelengkap Kidung Jemaat
    • English Hymns
    • Jiwaku Bersukacita
    • Lagu Natal
    • Lagu Sekolah Minggu
    • Nyanyikanlah Kidung Baru
  • Our Causes
  • Our Services
  • Shop
    • Shopping Cart
    • Checkout
    • My Account
  • Donate
No Result
View All Result
Diakonia.id
No Result
View All Result
Home Belajar Alkitab

Bagaimana Caranya Dekat dengan Tuhan? (Bagian 1)

Diakonia IndonesiabyDiakonia Indonesia
3 July 2020
inBelajar Alkitab, Renungan, Umum
43 2
AA
0
Tiang Awan dan Tiang Api: Penyertaan Tuhan di Masa Sulit


Diakonia.id -Banyak orang ingin memiliki hubungan yang dekat dengan Tuhan, dan ini adalah cita-cita yang mulia. Namun, tentunya ada pula yang bertanya-tanya: mengapa kita perlu mendekatkan diri dengan Tuhan? Dan, langkah-langkah apa yang bisa kita ambil untuk melakukannya?

Alkitab sudah mencantumkan apa alasannya dan bagaimana cara meningkatkan level hubungan kita dengan Tuhan:

Mengapa Dekat dengan Tuhan Itu Penting?

Berhala-berhala mereka adalah perak dan emas, buatan tangan manusia,
mempunyai mulut, tetapi tidak dapat berkata-kata, mempunyai mata, tetapi tidak dapat melihat,
mempunyai telinga, tetapi tidak dapat mendengar, mempunyai hidung, tetapi tidak dapat mencium,
mempunyai tangan, tetapi tidak dapat meraba-raba, mempunyai kaki, tetapi tidak dapat berjalan, dan tidak dapat memberi suara dengan kerongkongannya.
Seperti itulah jadinya orang-orang yang membuatnya, dan semua orang yang percaya kepadanya.

– Mazmur 115:4-8

Mazmur mengatakan bahwa kita akan menjadi seperti apa yang kita sembah. Jika kita menyembah berhala, kita akan menjadi seperti berhala itu. Jika kita menyembah Tuhan, kita pun akan berusaha semakin mirip dengan Tuhan. Jadi, dekat dengan Tuhan itu penting agar karakter kita semakin mendekati karakter Tuhan.

Menjadi serupa dengan Kristus adalah panggilan setiap orang yang percaya kepada Allah, yang dapat kita teladani lewat cara hidup Yesus. Memiliki karakter Kristus akan menjadikan hidup kita berkat bagi banyak orang. Dan, seseorang bisa dikatakan dekat dengan Tuhan jika karakternya makin serupa dengan Yesus. Tentunya, ini diperoleh melalui berbagai proses pembentukan karakter secara terus-menerus.

Baca juga:   Apakah semua dosa sama di hadapan Tuhan?

Untuk mengenal lebih dalam karakter Yesus, kita perlu membangun hubungan dengan-Nya, yaitu dengan mempraktikkan apa yang kita pelajari dari Alkitab. Dengan cara itulah, Tuhan membentuk karakter kita agar semakin mendekati karakter-Nya.

Yang kukehendaki ialah mengenal Dia dan kuasa kebangkitan-Nya dan persekutuan dalam penderitaan-Nya, di mana aku menjadi serupa dengan Dia dalam kematian-Nya. – Filipi 3:10

Dengan kata lain, pengertian menjadi mirip dengan Yesus adalah tentang hubungan kita dengan-Nya. Memiliki hubungan yang dekat dengan Tuhan akan memengaruhi semua aspek kehidupan kita. Sebelum mengenal Yesus, memaafkan adalah perbuatan yang sangat sulit saya lakukan. Namun, setelah melihat bagaimana Yesus mengampuni orang-orang yang menyalibkan Dia, cara pandang saya tentang pengampunan berubah. Terlebih lagi, Tuhan sendiri telah mengampuni dosa-dosa saya.

Berikut tiga pertama hal yang bisa kita praktikkan dalam upaya memiliki hubungan dekat dengan Tuhan:

1. Siapkan Hati dan Pikiran

Jawab Yesus kepadanya: “Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu. – Matius 22:37

Hal paling awal dan utama dalam membangun hubungan dengan Tuhan adalah mempersiapkan hati dan pikiran kita. Tuhan ingin menjadi prioritas dalam segala bidang kehidupan kita, di atas pekerjaan, pasangan hidup, anak, hobi, dan materi.

Pernahkah hati dan pikiran Anda tidak sinkron dengan tindakan Anda saat bersama Tuhan? Contoh, selama pandemi COVID-19, pemerintah menghimbau masyarakat untuk menerapkan physical distancing, sehingga kita melakukan ibadah online. Saat ibadah, apakah Anda datang dengan hati dan pikiran yang tertuju kepada Tuhan? Atau, Anda bersikap seenaknya sepanjang ibadah, misalnya sambil mengecek akun medsos atau chatting?

Mempersiapkan hati dan pikiran berarti mencurahkan segenap hati, jiwa, raga, dan pikiran kita untuk membangun hubungan dengan Tuhan. Misalkan, sebelum ibadah, kita matikan ponsel dan cari ruangan yang tenang. Atau, untuk saat teduh, kita pilih waktu spesial, tempat yang private, berdoa dulu, lalu mencatat hasil renungan dan pelajaran kita.

Baca juga:   Hal Berkat (Matius 6:25-34)

2. Pelajari Firman-Nya

Alangkah baiknya kalau kamu memperhatikannya sama seperti memperhatikan pelita yang bercahaya di tempat yang gelap sampai fajar menyingsing dan bintang timur terbit bersinar di dalam hatimu. – 2 Petrus 1:19

Di Perjanjian Lama, kita melihat bagaimana Tuhan suka berbicara dengan orang-orang yang dekat dengan-Nya. Di era modern, sebenarnya Tuhan pun masih berbicara kepada kita lewat firman-Nya, yaitu Alkitab.

Firman Tuhan memuat pemikiran-pemikiran-Nya. Jika ingin hubungan kita dengan Tuhan bertumbuh, kita perlu membaca dan mempelajari firman-Nya setiap hari. Dengan demikian, kita semakin memahami apa yang menyenangkan Tuhan dan apa yang membuat Dia murka atau sedih.

3. Pray Deeply

Aku hendak memuji TUHAN pada segala waktu; puji-pujian kepada-Nya tetap di dalam mulutku. – Mazmur 34:2

Berdoa “dengan dalam” berarti berdoa sungguh-sungguh, dengan terbuka dan tulus ingin membangun komunikasi dengan Tuhan—bukan asal-asalan atau dengan terburu-buru. Jika membaca Alkitab adalah cara kita mendengarkan suara Tuhan, berdoa adalah cara kita berbicara kepada-Nya. Dan, Tuhan senang mendengar anak-anak-Nya memuji dan bersyukur kepada-Nya.

Baca juga:   Injil Markus

Untuk itu, kita bisa meniru struktur Doa Bapa Kami yang diajarkan Yesus kepada murid-murid-Nya. Praying deeply merujuk pada hubungan Anak dengan Bapa; artinya, kita menghormati Tuhan layaknya sikap seorang anak kepada ayahnya: tidak kaku atau formal. Kita awali doa dengan memuji Tuhan, mengaku dosa, baru meminta kepada-Nya. Anda bisa pelajari pola Doa Bapa Kami lebih jelas di sini.

Daud adalah orang yang punya hubungan dekat dengan Tuhan. Lewat doa-doanya yang dimuat di Mazmur, ia memuji Tuhan, mengakui dosanya, dan menyampaikan kebutuhannya kepada Tuhan. Ketika anak pertamanya dengan Batsyeba sakit, Daud berdoa sungguh-sungguh, memohon kepada Tuhan dengan berpuasa dan merebahkan diri di lantai. Praying deeply menunjukkan kesungguhan hati kita untuk percaya Tuhan akan memberikan jawaban terbaik seturut kehendak-Nya.

Adalah sukacita luar biasa ketika kita dapat memahami pentingnya hubungan yang dekat dengan Tuhan. Untuk mencapai hal tersebut, kita memerlukan tindakan berkesinambungan. Awali dengan menyiapkan hati dan pikiran kita, dilanjutkan dengan berkomunikasi dengan Tuhan melalui doa dan perenungan firman. (gkdi.org)

Join @idDiakonia on Telegram
Share23SendShareTweet15Share4Share6Send
Previous Post

Pria, Ubahlah Dunia dengan Karaktermu!

Next Post

Lembu-lembu yang buruk bangunnya dan kurus badannya itu memakan ketujuh ekor lembu yang indah bangunnya dan gemuk itu. [Kejadian 41:4]

Next Post

Lembu-lembu yang buruk bangunnya dan kurus badannya itu memakan ketujuh ekor lembu yang indah bangunnya dan gemuk itu. [Kejadian 41:4]

Leave a ReplyCancel reply

No Result
View All Result

Berlangganan

Daftarkan emailmu untuk mendapatkan notifikasi artikel terbaru Diakonia Indonesia melalui email

Join 64 other subscribers

Tentang

Diakonia.id

Diakonia Indonesia encompasses the call to serve the poor and oppressed. Our goal is a fair and sustainable development in which living standards for the most vulnerable people are improved, and human rights. The starting point for this is the gospel with Jesus as the role model and, based on this, our policy.

Kanal

  • Analisis & Opini
  • Apologetika
  • Belajar Alkitab
  • Buku Ende
  • Buku Nyanyian
  • Denominasi
  • English Hymns
  • Gereja
  • Inspirasi
  • Internasional
  • Jiwaku Bersukacita
  • Kebangsaan
  • Keluarga & Relasi
  • Kidung Jemaat
  • Lagu Natal
  • Lagu Sekolah Minggu
  • Musik
  • Nyanyikanlah Kidung Baru
  • Pelengkap Kidung Jemaat
  • Redaksi
  • Renungan
  • Sejarah
  • Situs Bersejarah
  • Tokoh Kristiani
  • Umum
  • Video

Berlangganan melalui e-mail

Daftarkan emailmu untuk mendapatkan notifikasi artikel terbaru melalui email

  • Beranda
  • Menjadi Penulis
  • Kebijakan Privasi
  • Donasi
  • Hubungi Kami

© 2020 Diakonia Indonesia

No Result
View All Result
  • Home
  • Redaksi
  • Daily Devotional
    • Gereja
  • Belajar Alkitab
  • Blog
    • APOLOGETIK & TANGGAPAN ATAS TUDUHAN
    • Denominasi
    • Keluarga & Relasi
    • Tokoh Kristiani
    • Situs Bersejarah
    • Kebangsaan
    • Internasional
    • Umum
    • Analisis & Opini
    • Turn Back Hoax
  • Musik
    • Buku Ende
    • Buku Nyanyian
    • Kidung Jemaat
    • Pelengkap Kidung Jemaat
    • English Hymns
    • Jiwaku Bersukacita
    • Lagu Natal
    • Lagu Sekolah Minggu
    • Nyanyikanlah Kidung Baru
  • Our Causes
  • Our Services
  • Shop
    • Shopping Cart
    • Checkout
    • My Account
  • Donate

© 2020 Diakonia Indonesia

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Follow & Support Us!!

Diakonia Indonesia encompasses the call to serve the poor and oppressed. The starting point for this is the gospel with Jesus as the role model and, based on this, our policy.

true