• Beranda
  • Menjadi Penulis
  • Kebijakan Privasi
  • Donasi
  • Hubungi Kami
Diakonia.id
  • Home
  • Redaksi
  • Daily Devotional
    • Gereja
  • Belajar Alkitab
  • Blog
    • APOLOGETIK & TANGGAPAN ATAS TUDUHAN
    • Denominasi
    • Keluarga & Relasi
    • Tokoh Kristiani
    • Situs Bersejarah
    • Kebangsaan
    • Internasional
    • Umum
    • Analisis & Opini
    • Turn Back Hoax
  • Musik
    • Buku Ende
    • Buku Nyanyian
    • Kidung Jemaat
    • Pelengkap Kidung Jemaat
    • English Hymns
    • Jiwaku Bersukacita
    • Lagu Natal
    • Lagu Sekolah Minggu
    • Nyanyikanlah Kidung Baru
  • Our Causes
  • Our Services
  • Shop
    • Shopping Cart
    • Checkout
    • My Account
  • Donate
No Result
View All Result
  • Home
  • Redaksi
  • Daily Devotional
    • Gereja
  • Belajar Alkitab
  • Blog
    • APOLOGETIK & TANGGAPAN ATAS TUDUHAN
    • Denominasi
    • Keluarga & Relasi
    • Tokoh Kristiani
    • Situs Bersejarah
    • Kebangsaan
    • Internasional
    • Umum
    • Analisis & Opini
    • Turn Back Hoax
  • Musik
    • Buku Ende
    • Buku Nyanyian
    • Kidung Jemaat
    • Pelengkap Kidung Jemaat
    • English Hymns
    • Jiwaku Bersukacita
    • Lagu Natal
    • Lagu Sekolah Minggu
    • Nyanyikanlah Kidung Baru
  • Our Causes
  • Our Services
  • Shop
    • Shopping Cart
    • Checkout
    • My Account
  • Donate
No Result
View All Result
Diakonia.id
No Result
View All Result
Home

Bagaimanakah Yudas mati?

Diakonia IndonesiabyDiakonia Indonesia
13 April 2020
inApologetika
47 2
AA
1
Bagaimanakah Yudas mati?


Diakonia.id – Kematian Yudas Iskariot merupakan bunuh diri setelah ia dipenuhi penyesalan (tapi bukan pertobatan) karena telah mengkhianati Yesus. Matius dan Lukas (dalam kitab Kisah Para Rasul) keduanya membahas kematian Yudas, dan menyelaraskan detail dalam kedua rekaman tersebut tidak sederhana bagian Injil lainnya.

Matius mengajar bahwa Yudas mati dengan menggantung diri. Inilah rekamannya dalam Injil Matius: “Maka iapun melemparkan uang perak itu ke dalam Bait Suci, lalu pergi dari situ dan menggantung diri. Imam-imam kepala mengambil uang perak itu dan berkata: ‘Tidak diperbolehkan memasukkan uang ini ke dalam peti persembahan, sebab ini uang darah.’ Sesudah berunding mereka membeli dengan uang itu tanah yang disebut Tanah Tukang Periuk untuk dijadikan tempat pekuburan orang asing. Itulah sebabnya tanah itu sampai pada hari ini disebut Tanah Darah” (Matius 27:5-8).

Baca juga:   Sejarah Paskah Yahudi dan Bedanya dengan Paskah Kristen

Lukas mengajar bahwa Yudas jatuh dan tubuhnya terpecah. Berikut ulasannya dalam kitab Kisah: “Yudas ini telah membeli sebidang tanah dengan upah kejahatannya, lalu ia jatuh tertelungkup, dan perutnya terbelah sehingga semua isi perutnya tertumpah ke luar. Hal itu diketahui oleh semua penduduk Yerusalem, sehingga tanah itu mereka sebut dalam bahasa mereka sendiri ‘Hakal-Dama’, artinya Tanah Darah” (Kisah 1:18-19).

Rekaman yang manakah yang benar? Apakah Yudas menggantung diri, ataukah ia mati karena terjatuh? Ataukah kedua-duanya benar? Adapun pertanyaan yang berhubungan, apakah Yudas yang membeli tanahnya, ataukah para imam yang membeli tanah tersebut?

Baca juga:   Apakah Alkitab bernubuat akan adanya pemerinthaan global dan mata uang global di akhir jaman?

Mengenai cara kematian Yudas, ini kesimpulan sederhana yang dapat diambil: Yudas menggantung diri di tanah tukang periuk (Matius 27:5), dan itulah cara ia mati. Kemudian, setelah jasadnya mulai membusuk dan menjadi gembung, antara dahan pohonnya atau tali gantungnya putus, dan jasadnya jatuh ke bawah dan terpecah di tanah tukang periuk (Kisah 1:18-19). Perlu diperhatikan bahwa Lukas tidak berkata bahwa Yudas mati karena jatuh, hanya bahwa ia jatuh. Kisah Para Rasul menduga bahwa Yudas tergantung, karena dengan terjatuh saja sebuah tubuh tidak akan terpecah begitu saja. Hanya dengan proses pembusukan dan jatuhnya dari ketinggian dapatkah sebuah tubuh terpecah. Jadi Matius membahas cara kematiannya, dan Lukas berfokus pada keadaan mengenaskannya.

Baca juga:   Apa kata Alkitab mengenai karma?

Mengenai siapa yang membeli tanah itu, ada dua cara menyelaraskan faktanya: 1) Yudas dijanjikan tiga puluh perak beberapa hari sebelum penangkapan Yesus (Markus 14:11). Sebelum mengkhianati Yesus, Yudas telah menyepakati membeli tanah itu, meskipun uang belum berpindah tangan. Setelah Yesus dikhianati, Yudas dibayar, namun kemudian ia mengembalikan uang itu pada para imam besar. Para imam, yang menganggap perak itu sebagai uang darah, menyelesaikan transaksi jual beli tanah yang telah dimulai Yudas. 2) Ketika Yudas melempar ketiga-puluh uang perak, para imam memungutnya dan membeli tanah tukang periuk (Matius 27:7). Yudas mungkin tidak membelinya secara pribadi, namun karena uangnya dianggap uang Yudas maka ialah yang dianggap pembelinya. (gotquestions)

Join @idDiakonia on Telegram
Share25SendShareTweet16Share4Share6Send
Previous Post

Hatiku menjadi seperti lilin, hancur luluh di dalam dadaku. [Mazmur 22:14]

Next Post

Bagiku kekasihku bagaikan sebungkus mur. [Kidung Agung 1:13]

Next Post

Bagiku kekasihku bagaikan sebungkus mur. [Kidung Agung 1:13]

Comments 1

  1. Gandhi Waluyan says:
    10 months ago

    Jadi sebenarnya Yudas berkhianat atau berjasa? Bukankah gara2 dia menyerahkan yesus maka yesus dapat “menebus dosa”?

    Reply

Leave a ReplyCancel reply

No Result
View All Result

Berlangganan

Daftarkan emailmu untuk mendapatkan notifikasi artikel terbaru Diakonia Indonesia melalui email

Join 64 other subscribers

Tentang

Diakonia.id

Diakonia Indonesia encompasses the call to serve the poor and oppressed. Our goal is a fair and sustainable development in which living standards for the most vulnerable people are improved, and human rights. The starting point for this is the gospel with Jesus as the role model and, based on this, our policy.

Kanal

  • Analisis & Opini
  • Apologetika
  • Belajar Alkitab
  • Buku Ende
  • Buku Nyanyian
  • Denominasi
  • English Hymns
  • Gereja
  • Inspirasi
  • Internasional
  • Jiwaku Bersukacita
  • Kebangsaan
  • Keluarga & Relasi
  • Kidung Jemaat
  • Lagu Natal
  • Lagu Sekolah Minggu
  • Musik
  • Nyanyikanlah Kidung Baru
  • Pelengkap Kidung Jemaat
  • Redaksi
  • Renungan
  • Sejarah
  • Situs Bersejarah
  • Tokoh Kristiani
  • Umum
  • Video

Berlangganan melalui e-mail

Daftarkan emailmu untuk mendapatkan notifikasi artikel terbaru melalui email

  • Beranda
  • Menjadi Penulis
  • Kebijakan Privasi
  • Donasi
  • Hubungi Kami

© 2020 Diakonia Indonesia

No Result
View All Result
  • Home
  • Redaksi
  • Daily Devotional
    • Gereja
  • Belajar Alkitab
  • Blog
    • APOLOGETIK & TANGGAPAN ATAS TUDUHAN
    • Denominasi
    • Keluarga & Relasi
    • Tokoh Kristiani
    • Situs Bersejarah
    • Kebangsaan
    • Internasional
    • Umum
    • Analisis & Opini
    • Turn Back Hoax
  • Musik
    • Buku Ende
    • Buku Nyanyian
    • Kidung Jemaat
    • Pelengkap Kidung Jemaat
    • English Hymns
    • Jiwaku Bersukacita
    • Lagu Natal
    • Lagu Sekolah Minggu
    • Nyanyikanlah Kidung Baru
  • Our Causes
  • Our Services
  • Shop
    • Shopping Cart
    • Checkout
    • My Account
  • Donate

© 2020 Diakonia Indonesia

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Follow & Support Us!!

Diakonia Indonesia encompasses the call to serve the poor and oppressed. The starting point for this is the gospel with Jesus as the role model and, based on this, our policy.

true