• Beranda
  • Menjadi Penulis
  • Kebijakan Privasi
  • Donasi
  • Hubungi Kami
Diakonia.id
  • Home
  • Redaksi
  • Daily Devotional
  • Belajar Alkitab
  • Apologetika
  • Keluarga & Relasi
  • Blog
    • Gereja
    • Denominasi
    • Tokoh Kristiani
    • Situs Bersejarah
    • Kebangsaan
    • Internasional
    • Umum
    • Analisis & Opini
    • Turn Back Hoax
  • Musik
    • Buku Ende
    • Buku Nyanyian
    • Kidung Jemaat
    • Pelengkap Kidung Jemaat
    • English Hymns
    • Jiwaku Bersukacita
    • Lagu Natal
    • Lagu Sekolah Minggu
    • Nyanyikanlah Kidung Baru
  • Our Causes
    • Donate
  • Shop
    • Shopping Cart
    • Checkout
    • My Account
No Result
View All Result
  • Home
  • Redaksi
  • Daily Devotional
  • Belajar Alkitab
  • Apologetika
  • Keluarga & Relasi
  • Blog
    • Gereja
    • Denominasi
    • Tokoh Kristiani
    • Situs Bersejarah
    • Kebangsaan
    • Internasional
    • Umum
    • Analisis & Opini
    • Turn Back Hoax
  • Musik
    • Buku Ende
    • Buku Nyanyian
    • Kidung Jemaat
    • Pelengkap Kidung Jemaat
    • English Hymns
    • Jiwaku Bersukacita
    • Lagu Natal
    • Lagu Sekolah Minggu
    • Nyanyikanlah Kidung Baru
  • Our Causes
    • Donate
  • Shop
    • Shopping Cart
    • Checkout
    • My Account
No Result
View All Result
Diakonia.id
No Result
View All Result
Home Umum

Beberkan Tiga Dosa di Dunia Pendidikan, Mendikbud: Itu Sudah Kartu Merah

Diakonia IndonesiabyDiakonia Indonesia
24 June 2022
inUmum
45 1
AA
0
Beberkan Tiga Dosa di Dunia Pendidikan, Mendikbud: Itu Sudah Kartu Merah


Diakonia.id – Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim mengatakan ada tiga dosa di dalam dunia pendidikan. Dosa-dosa yang disebutkan Nadiem tersebut sangat berdampak negatif bagi pelajar hingga tenaga pengajar.

Tiga dosa itu di antaranya, intoleransi, kekerasan seksual, hingga bullying. Dosa-dosa tersebut juga turut dipaparkan oleh Nadiem dalam rapat kerja dengan Komisi X DPR.

“Itu saya pribadi ya. Buat saya ada tiga dosa. Dosa intoleransi, dosa kekerasan seksual, dan dosa bullying. Ini tiga dosa yang buat saya tidak bisa diterima sama sekali,” kata Nadiem.

Baca juga:   Setidaknya 200 gereja disegel atau ditolak dalam 10 tahun terakhir, apa yang seharusnya dilakukan pemerintah?

Nadiem menuturkan, pihaknya tengah mencari cara untuk menangani dosa-dosa di dunia pendidikan. Tetapi, Nadiem menyadari bahwa menghilangkan dosa terdebut bukan hanya tugas dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan saja, melainkan juga kementerian dan instansi lainnya.

“Dan saya harus menemukan bagaimana formulanya karena ini bukan hanya di saya, tapi lintas kementerian dan lintas pemerintah pusat dan daerah. Bagaimana kita bisa bukan hanya penguatan karakter dan mengimbau dan melatih, tapi juga harus ada tindakan tegas yang bisa dilakukan di setiap jenjang terhadap tiga dosa ini,” ujar Nadiem.

Baca juga:   Pembentukan FKUB Tingkat Nasional Tak Jadi Kebutuhan Atasi Konflik dan Intoleransi

“Itu saya pribadi. Apa saya sebagai Kemendikbud bisa melaksanakan kebijakan itu? Belum tentu. Mungkin bukan tugas fungsinya saya. Itu yang mungkin harus dipertanyakan,” sambungnya.

Menurut Nadiem, seharusnya intoleransi, kekerasan seksual, dan bullying tidak ada lagi, khususnya di dalam dunia pendidikan.

Baca juga:   Apakah mengumpat / bersumpah-serapah merupakan dosa?

“Tapi secara pribadi jangan ada yang pernah meragukan apa posisi saya mengenai tiga dosa. Itu udah kartu merah harusnya tiga dosa,” ujar Nadiem.

Join @idDiakonia on Telegram
Tags: Intoleransi
Share23SendShareTweet15Share4Share6Send
Previous Post

Salahkah jika menikah dengan kerabat dekat?

Next Post

Naiklah ke atas gunung yang tinggi! [Yesaya 40:9]

Next Post

Naiklah ke atas gunung yang tinggi! [Yesaya 40:9]

Leave a ReplyCancel reply

No Result
View All Result

Berlangganan

Daftarkan emailmu untuk mendapatkan notifikasi artikel terbaru Diakonia Indonesia melalui email

Join 75 other subscribers

Tentang

Diakonia.id

Diakonia Indonesia encompasses the call to serve the poor and oppressed. Our goal is a fair and sustainable development in which living standards for the most vulnerable people are improved, and human rights. The starting point for this is the gospel with Jesus as the role model and, based on this, our policy.

Kanal

  • Analisis & Opini
  • Apologetika
  • Belajar Alkitab
  • Buku Ende
  • Buku Nyanyian
  • Denominasi
  • English Hymns
  • Gereja
  • Inspirasi
  • Internasional
  • Jiwaku Bersukacita
  • Kebangsaan
  • Keluarga & Relasi
  • Kidung Jemaat
  • Lagu Natal
  • Lagu Sekolah Minggu
  • Musik
  • Nyanyikanlah Kidung Baru
  • Pelengkap Kidung Jemaat
  • Redaksi
  • Renungan
  • Sejarah
  • Situs Bersejarah
  • Tokoh Kristiani
  • Umum
  • Video

Berlangganan melalui e-mail

Daftarkan emailmu untuk mendapatkan notifikasi artikel terbaru melalui email

  • Beranda
  • Menjadi Penulis
  • Kebijakan Privasi
  • Donasi
  • Hubungi Kami

© 2020 Diakonia Indonesia

No Result
View All Result
  • Home
  • Redaksi
  • Daily Devotional
  • Belajar Alkitab
  • Apologetika
  • Keluarga & Relasi
  • Blog
    • Gereja
    • Denominasi
    • Tokoh Kristiani
    • Situs Bersejarah
    • Kebangsaan
    • Internasional
    • Umum
    • Analisis & Opini
    • Turn Back Hoax
  • Musik
    • Buku Ende
    • Buku Nyanyian
    • Kidung Jemaat
    • Pelengkap Kidung Jemaat
    • English Hymns
    • Jiwaku Bersukacita
    • Lagu Natal
    • Lagu Sekolah Minggu
    • Nyanyikanlah Kidung Baru
  • Our Causes
    • Donate
  • Shop
    • Shopping Cart
    • Checkout
    • My Account

© 2020 Diakonia Indonesia

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Follow & Support Us!!

Diakonia Indonesia encompasses the call to serve the poor and oppressed. The starting point for this is the gospel with Jesus as the role model and, based on this, our policy.

true