• Beranda
  • Menjadi Penulis
  • Kebijakan Privasi
  • Donasi
  • Hubungi Kami
Diakonia.id
  • Home
  • Redaksi
  • Daily Devotional
  • Belajar Alkitab
  • Apologetika
  • Keluarga & Relasi
  • Blog
    • Gereja
    • Denominasi
    • Tokoh Kristiani
    • Situs Bersejarah
    • Kebangsaan
    • Internasional
    • Umum
    • Analisis & Opini
    • Turn Back Hoax
  • Musik
    • Buku Ende
    • Buku Nyanyian
    • Kidung Jemaat
    • Pelengkap Kidung Jemaat
    • English Hymns
    • Jiwaku Bersukacita
    • Lagu Natal
    • Lagu Sekolah Minggu
    • Nyanyikanlah Kidung Baru
  • Our Causes
    • Donate
  • Shop
    • Shopping Cart
    • Checkout
    • My Account
No Result
View All Result
  • Home
  • Redaksi
  • Daily Devotional
  • Belajar Alkitab
  • Apologetika
  • Keluarga & Relasi
  • Blog
    • Gereja
    • Denominasi
    • Tokoh Kristiani
    • Situs Bersejarah
    • Kebangsaan
    • Internasional
    • Umum
    • Analisis & Opini
    • Turn Back Hoax
  • Musik
    • Buku Ende
    • Buku Nyanyian
    • Kidung Jemaat
    • Pelengkap Kidung Jemaat
    • English Hymns
    • Jiwaku Bersukacita
    • Lagu Natal
    • Lagu Sekolah Minggu
    • Nyanyikanlah Kidung Baru
  • Our Causes
    • Donate
  • Shop
    • Shopping Cart
    • Checkout
    • My Account
No Result
View All Result
Diakonia.id
No Result
View All Result
Home Renungan

Kita hidup untuk Tuhan. [Roma 14:8]

Diakonia Indonesia by Diakonia Indonesia
10 June 2022
in Renungan
A A
0

Diakonia.id –

Jika Allah menghendaki, setiap kita mungkin langsung masuk surga tepat di saat kita menjadi orang Kristen. Kita bertahan di sini bukanlah suatu persiapan yang harus bagi kekekalan kita. Adalah mungkin bagi manusia untuk dibawa ke surga, dan ditemukan layak untuk mengambil warisan orang-orang kudus dalam terang, meskipun ia baru saja percaya pada Yesus. Memang benar pengudusan kita adalah proses yang panjang dan terus berlangsung, dan kita tidak mungkin disempurnakan sampai kita meninggalkan tubuh kita dan masuk ke dalam tabir; tetapi meskipun begitu, jika Tuhan menghendaki demikian, Ia bisa saja mengubah kita dari ketidaksempurnaan menjadi sempurna, dan langsung membawa kita ke surga. Lalu, mengapa kita di sini? Akankah Tuhan menjauhkan anak-anak-Nya dari Firdaus sekejap lebih lama daripada yang diperlukan? Mengapa laskar Allah yang hidup masih berada di medan pertempuran padahal satu serangan bisa memberikan mereka kemenangan? Mengapakah anak-anak-Nya masih berkeliaran ke sana kemari melewati sebuah labirin, padahal sepatah kata dari bibir-Nya akan membawa mereka ke pusat harapan mereka di surga? Jawabannya adalah—mereka di sini supaya mereka dapat “hidup untuk Tuhan,” [Rom 14:8] dan dapat membawa orang-orang lain mengetahui kasih-Nya. Kita masih berada di bumi sebagai penabur untuk menabur benih yang baik; sebagai pembajak untuk memecah tanah kosong; sebagai pewarta kabar keselamatan. Kita di sini sebagai “garam dunia” [Mat 5:13], untuk menjadi berkat bagi dunia. Kita di sini untuk memuliakan Kristus dalam keseharian kita. Kita di sini sebagai pekerja-Nya, dan sebagai “teman-teman sekerja” [2 Kor 6:1]. Mari kita melihat hidup kita memenuhi tujuannya. Mari kita hidup sungguh-sungguh, bermakna, kudus, hingga “terpujilah kasih karunia-Nya yang mulia” [Ef 1:6]. Sementara itu, kita rindu untuk bersama-sama dengan Dia, dan setiap hari bernyanyi—

RENUNGAN HARIAN (diterjemahkan dari Morning and Evening: Daily Readings, Charles H. Spurgeon).

Isi renungan ini bebas untuk disalin dan disebarluaskan.

Join @idDiakonia on Telegram
Share33SendShareTweet21Share6Send
Previous Post

Apa kualitas yang seharusnya saya cari pada seorang calon suami?

Next Post

Apa yang seharusnya saya cari dari seorang calon istri?

Next Post

Apa yang seharusnya saya cari dari seorang calon istri?

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

No Result
View All Result

Berlangganan

Daftarkan emailmu untuk mendapatkan notifikasi artikel terbaru Diakonia Indonesia melalui email

Join 76 other subscribers

Tentang

Diakonia.id

Diakonia Indonesia encompasses the call to serve the poor and oppressed. Our goal is a fair and sustainable development in which living standards for the most vulnerable people are improved, and human rights. The starting point for this is the gospel with Jesus as the role model and, based on this, our policy.

Kanal

  • Analisis & Opini
  • Apologetika
  • Belajar Alkitab
  • Berita
  • Buku Ende
  • Buku Nyanyian
  • Denominasi
  • English Hymns
  • Gereja
  • Inspirasi
  • Internasional
  • Jiwaku Bersukacita
  • Kebangsaan
  • Keluarga & Relasi
  • Kidung Jemaat
  • Lagu Natal
  • Lagu Sekolah Minggu
  • Musik
  • Nyanyikanlah Kidung Baru
  • Pelengkap Kidung Jemaat
  • Redaksi
  • Renungan
  • Sejarah
  • Situs Bersejarah
  • Tokoh Kristiani
  • Umum
  • Video

Berlangganan melalui e-mail

Daftarkan emailmu untuk mendapatkan notifikasi artikel terbaru melalui email

  • Beranda
  • Menjadi Penulis
  • Kebijakan Privasi
  • Donasi
  • Hubungi Kami

© 2020 Diakonia Indonesia

No Result
View All Result
  • Home
  • Redaksi
  • Daily Devotional
  • Belajar Alkitab
  • Apologetika
  • Keluarga & Relasi
  • Blog
    • Gereja
    • Denominasi
    • Tokoh Kristiani
    • Situs Bersejarah
    • Kebangsaan
    • Internasional
    • Umum
    • Analisis & Opini
    • Turn Back Hoax
  • Musik
    • Buku Ende
    • Buku Nyanyian
    • Kidung Jemaat
    • Pelengkap Kidung Jemaat
    • English Hymns
    • Jiwaku Bersukacita
    • Lagu Natal
    • Lagu Sekolah Minggu
    • Nyanyikanlah Kidung Baru
  • Our Causes
    • Donate
  • Shop
    • Shopping Cart
    • Checkout
    • My Account

© 2020 Diakonia Indonesia

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In