Diakonia.id – Atlet rugby Australia, Israel Folau menuai dukungan dari banyak pihak menyusul pemecatan yang diterimanya dari federasi rugby negara itu.
Folau, 30, dipecat Mei lalu menyusul ucapannya yang dianggap mengandung kebencian dan anti terhadap komunitas homoseksual yang diunggahnya melalui media sosial miliknya.
Folau menuntut pernyataan permintaan maaf dari pihak Rugby Australia, namun pihak federasi tampaknya lebih menginginkan persoalan ini diselesaikan secara hukum. Mereka juga membantah telah menawarkan sejumlah uang agar Folau mau menghapus cuitannya yang dianggap homofobia tersebut.
Folau dipecat pada Mei lalu setelah mengunggah pernyataan yang menyebut kelompok homoseksual merupakan pendosa dan akan menjadi penghuni neraka. Ia menyebut ini merupakan kutipan dari Injil dan menyebut juga akan membawa masalah pemecatan ini kepada komisi Kerja Adil Australia.
Namun pihak Rugby Australia berkilah bahwa pemecatan itu merupakan konsekuensi logis dari pelanggaran terhadap kontrak yang dilakukan Folau. Dalam perjanjian tahun lalu, Folau sudah berjanji tidak akan menyinggung orientasi seksual orang lain, setelah terjadi kasus serupa tahun lalu.
Pertentangan ini membelah pro dan kontra pada kelompok masyarakat di Australia. Banyak yang menyesalkan komentar Folau, namun banyak pula -terutama kelompok-kelompok Kristen- yang menganghgap pernyataan Folau sebagai wujud kebebasan berpendapat.
Proses mediasi yang dilakukan otoritas komisi kerja tak menghasilkan kesepakatan dan akan menyelesaikannya melalui jalur hukum.
Folau menyebut pihak Rugby Australia menawarkan sejumlah uang agar ia mau menghapus unggahannya di media sosial, namun ia menolak. “Saya tidak mungkin melakukan hal itu.”
Media Australia menyebut kecil kemungkinan akan ada kesepakatan antara kedua belah pihak dan tampaknya proses persidangan akan berlangsung lama.
FOlau disebut-sebut akan menuntut ganti rugi senilai 10 juta dolar Australia atau sekitar Rp 100 milyar termasuk kerugian kehilangan penghasilan dari iklan dan penjualan. Ia mengunggah video yang berisi pernyataannya agar pihak Rugby AUstralia meminta maaf dan menyatakan pemecatannya merupakan tindakan yang keliru.
“Saya berharap adanya permintaan maaf dari Rugby AUstralia dan pernyataan bahwa saya bebas menyatakan keyakinan berdasar agama saya. Saya berharap akan ada kesepakatan setelah mereka menyarankan akan memperbaiki kesalahan mereka.”
Folau sempat membuka dompet donasi masyarakat untuk membayar kuasa hukumnya. Namun setelah sempat mengumpulkan lebih dari 700 ribu dolar Australia, dompet ini ditutup karena menimbulkan pro dan kontra. Pihak Folau kemudian ,mengembalikan semua sumbangan yang masuk.
Namun penggalangan dana ini diteruskan oleh komunitas Kristen Australia dan mereka berhasil mengumpulkan lebih dari 2 juta dolar Australia. [kompas]
Amin