• Beranda
  • Menjadi Penulis
  • Kebijakan Privasi
  • Donasi
  • Hubungi Kami
Diakonia.id
  • Home
  • Redaksi
  • Daily Devotional
    • Gereja
  • Belajar Alkitab
  • Blog
    • APOLOGETIK & TANGGAPAN ATAS TUDUHAN
    • Denominasi
    • Keluarga & Relasi
    • Tokoh Kristiani
    • Situs Bersejarah
    • Kebangsaan
    • Internasional
    • Umum
    • Analisis & Opini
    • Turn Back Hoax
  • Musik
    • Buku Ende
    • Buku Nyanyian
    • Kidung Jemaat
    • Pelengkap Kidung Jemaat
    • English Hymns
    • Jiwaku Bersukacita
    • Lagu Natal
    • Lagu Sekolah Minggu
    • Nyanyikanlah Kidung Baru
  • Our Causes
  • Our Services
  • Shop
    • Shopping Cart
    • Checkout
    • My Account
  • Donate
No Result
View All Result
  • Home
  • Redaksi
  • Daily Devotional
    • Gereja
  • Belajar Alkitab
  • Blog
    • APOLOGETIK & TANGGAPAN ATAS TUDUHAN
    • Denominasi
    • Keluarga & Relasi
    • Tokoh Kristiani
    • Situs Bersejarah
    • Kebangsaan
    • Internasional
    • Umum
    • Analisis & Opini
    • Turn Back Hoax
  • Musik
    • Buku Ende
    • Buku Nyanyian
    • Kidung Jemaat
    • Pelengkap Kidung Jemaat
    • English Hymns
    • Jiwaku Bersukacita
    • Lagu Natal
    • Lagu Sekolah Minggu
    • Nyanyikanlah Kidung Baru
  • Our Causes
  • Our Services
  • Shop
    • Shopping Cart
    • Checkout
    • My Account
  • Donate
No Result
View All Result
Diakonia.id
No Result
View All Result
Home Kebangsaan

Mengenali bibit terorisme

Diakonia IndonesiabyDiakonia Indonesia
4 July 2020
inKebangsaan, Umum
46 1
AA
0
Mengenali bibit terorisme


Diakonia.id –

ANTISIPASI | Berbagai upaya dilakukan untuk menangkal terorisme terus dilakukan. Salah satunya dengan melakukan program deradikalisasi terhadap narapidana atau mantan narapidana kasus terorisme.

Program tersebut bermaksud menangkal atau meminimalisir paham-paham yang dianggap radikal dan membahayakan dengan cara pendekatan tanpa kekerasan.

Masyarakat, termasuk pengguna aktif media sosial, juga bisa melakukan langkah prenventif agar terorisme tak leluasa bergerak, menebarkan jaring, dan memerangkap orang-orang terkasih di sekitar kita.

Baca juga:   Potensi radikalisme di kalangan profesional muslim Indonesia

Salah satu tindakan yang bisa dilakukan agar mawas diri adalah mengenali gerakan-gerakan yang dikembangkan kelompok tersebut.

Orang tidak serta merta menjadi teroris. Harus melalui berbagai tahapan. Tangga pertama menuju itu adalah intoleransi. Demikian dikatakan oleh Halili dari Setara Institute dalam sebuah diskusi.

Baca juga:   Mendulang suara lewat sentimen agama

Ciri seseorang terafiliasi atau telah terdoktrin ajaran terorisme memang lebih mudah dengan melihat perlakuan alih-alih menuduh berdasarkan atribut, pakaian, atau ciri fisiknya.

Bisa saja atribut tersebut dijadikan kamuflase untuk penyamaran, meraih simpati korban yang akan direkrut, atau bermaksud menciptakan disharmoni dan saling curiga antarsesama pemeluk agama di negara yang Bhinneka Tunggal Ika seperti Indonesia.

Baca juga:   TGPF Intan Jaya Pulang ke Jakarta Kantongi Hasil Investigasi

Saat menghadiri sebuah diskusi di Malang pada 2016, Ali Imron menyatakan bahwa dirinya pernah mengecat rambut saat akan mengebom di Bali. Dalam hematnya, teroris tidak dapat dicirikan dengan celana cingkrang, jenggotan, atau rambut gondrong. (lokadata)

Join @idDiakonia on Telegram
Tags: Intoleransi
Share24SendShareTweet15Share4Share6Send
Previous Post

Bagaimana Caranya Dekat dengan Tuhan? (Bagian 2)

Next Post

Kuduskanlah mereka dalam kebenaran. [Yohanes 17:17]

Next Post

Kuduskanlah mereka dalam kebenaran. [Yohanes 17:17]

Leave a ReplyCancel reply

No Result
View All Result

Berlangganan

Daftarkan emailmu untuk mendapatkan notifikasi artikel terbaru Diakonia Indonesia melalui email

Join 65 other subscribers

Tentang

Diakonia.id

Diakonia Indonesia encompasses the call to serve the poor and oppressed. Our goal is a fair and sustainable development in which living standards for the most vulnerable people are improved, and human rights. The starting point for this is the gospel with Jesus as the role model and, based on this, our policy.

Kanal

  • Analisis & Opini
  • Apologetika
  • Belajar Alkitab
  • Buku Ende
  • Buku Nyanyian
  • Denominasi
  • English Hymns
  • Gereja
  • Inspirasi
  • Internasional
  • Jiwaku Bersukacita
  • Kebangsaan
  • Keluarga & Relasi
  • Kidung Jemaat
  • Lagu Natal
  • Lagu Sekolah Minggu
  • Musik
  • Nyanyikanlah Kidung Baru
  • Pelengkap Kidung Jemaat
  • Redaksi
  • Renungan
  • Sejarah
  • Situs Bersejarah
  • Tokoh Kristiani
  • Umum
  • Video

Berlangganan melalui e-mail

Daftarkan emailmu untuk mendapatkan notifikasi artikel terbaru melalui email

  • Beranda
  • Menjadi Penulis
  • Kebijakan Privasi
  • Donasi
  • Hubungi Kami

© 2020 Diakonia Indonesia

No Result
View All Result
  • Home
  • Redaksi
  • Daily Devotional
    • Gereja
  • Belajar Alkitab
  • Blog
    • APOLOGETIK & TANGGAPAN ATAS TUDUHAN
    • Denominasi
    • Keluarga & Relasi
    • Tokoh Kristiani
    • Situs Bersejarah
    • Kebangsaan
    • Internasional
    • Umum
    • Analisis & Opini
    • Turn Back Hoax
  • Musik
    • Buku Ende
    • Buku Nyanyian
    • Kidung Jemaat
    • Pelengkap Kidung Jemaat
    • English Hymns
    • Jiwaku Bersukacita
    • Lagu Natal
    • Lagu Sekolah Minggu
    • Nyanyikanlah Kidung Baru
  • Our Causes
  • Our Services
  • Shop
    • Shopping Cart
    • Checkout
    • My Account
  • Donate

© 2020 Diakonia Indonesia

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Follow & Support Us!!

Diakonia Indonesia encompasses the call to serve the poor and oppressed. The starting point for this is the gospel with Jesus as the role model and, based on this, our policy.

true