• Beranda
  • Menjadi Penulis
  • Kebijakan Privasi
  • Donasi
  • Hubungi Kami
Diakonia Indonesia
  • Home
  • Redaksi
  • Daily Devotional
    • Gereja
  • Belajar Alkitab
  • Blog
    • APOLOGETIK & TANGGAPAN ATAS TUDUHAN
    • Denominasi
    • Keluarga & Relasi
    • Tokoh Kristiani
    • Situs Bersejarah
    • Kebangsaan
    • Internasional
    • Umum
    • Analisis & Opini
    • Turn Back Hoax
  • Musik
    • Buku Ende
    • Buku Nyanyian
    • Kidung Jemaat
    • Pelengkap Kidung Jemaat
    • English Hymns
    • Jiwaku Bersukacita
    • Lagu Natal
    • Lagu Sekolah Minggu
    • Nyanyikanlah Kidung Baru
  • Our Causes
  • Our Services
  • Shop
    • Shopping Cart
    • Checkout
    • My Account
  • Donate
No Result
View All Result
  • Home
  • Redaksi
  • Daily Devotional
    • Gereja
  • Belajar Alkitab
  • Blog
    • APOLOGETIK & TANGGAPAN ATAS TUDUHAN
    • Denominasi
    • Keluarga & Relasi
    • Tokoh Kristiani
    • Situs Bersejarah
    • Kebangsaan
    • Internasional
    • Umum
    • Analisis & Opini
    • Turn Back Hoax
  • Musik
    • Buku Ende
    • Buku Nyanyian
    • Kidung Jemaat
    • Pelengkap Kidung Jemaat
    • English Hymns
    • Jiwaku Bersukacita
    • Lagu Natal
    • Lagu Sekolah Minggu
    • Nyanyikanlah Kidung Baru
  • Our Causes
  • Our Services
  • Shop
    • Shopping Cart
    • Checkout
    • My Account
  • Donate
No Result
View All Result
Diakonia Indonesia
No Result
View All Result
Home Renungan

Tetapi Ia tidak menjawab suatu kata pun. [Matius 27:14]

Diakonia IndonesiabyDiakonia Indonesia
2 April 2020
inRenungan
54 1
AA
0

Diakonia.id –

Dia tidak pernah lambat berbicara ketika Ia dapat memberkati anak-anak manusia, tapi Ia tidak mengatakan satu kata pun untuk diri-Nya sendiri. “Belum pernah seorang manusia berkata seperti orang itu!” [Yohanes 7:46] dan tidak pernah manusia diam seperti Dia. Apakah keheningan yang luar biasa ini adalah rujukan kepada pengorbanan diri-Nya yang sempurna? Apakah itu menunjukkan bahwa Ia tidak mengucapkan sepatah kata untuk mencegah pembantaian terhadap pribadi-Nya yang kudus, yang telah didedikasikan-Nya sebagai kurban bagi kita? Apakah Ia telah begitu sepenuhnya menyerahkan diri sehingga Ia tidak akan ikut campur demi kepentingan-Nya sendiri, bahkan di dalam hal terkecil, tetapi terikat dan dibunuh sebagai seorang korban yang tak melawan dan tak mengeluh? Apakah keheningan ini menunjukkan bahwa dosa tidak dapat dibela? Tidak ada yang bisa dikatakan untuk menyembunyikan atau memberikan dalih atas kesalahan manusia; dan karena itulah, Dia yang menanggung keseluruhan bebannya berdiri membisu di hadapan hakim-Nya. Bukankah keheningan yang sabar adalah jawaban terbaik bagi dunia yang selalu membantah? Ketahanan yang tenang kadang-kadang menjawab pertanyaan jauh lebih meyakinkan daripada fasih bibir yang paling hebat. Pembela terbaik agama Kristen pada masa-masa awal adalah para martir. Paron [1] menghentikan martil dengan diam-diam menanggung pukulan-pukulannya. Bukankah Anak Domba Allah memberikan kita sebuah contoh kebijaksanaan yang agung? Ketika setiap kata merupakan kesempatan baru untuk menghujat, sudah seharusnya bensin tidak disediakan untuk memperbesar api dosa. Hal yang ambigu dan palsu, yang tidak layak dan hina, akan segera saling menggulingkan dan berbantahan dengan dirinya sendiri, dan karena itu yang sejati boleh tenang dan hikmatnya adalah keheningan. Terbukti Tuhan kita, dengan keheningan-Nya, memberikan penggenapan nubuat yang luar biasa. Sebuah pembelaan yang panjang dari diri-Nya bakal bertentangan dengan prediksi Yesaya: “seperti anak domba yang dibawa ke pembantaian; seperti induk domba yang kelu di depan orang-orang yang menggunting bulunya, ia tidak membuka mulutnya.” [Yesaya 53:7] Dengan ketenangan-Nya, Ia dengan meyakinkan membuktikan diri-Nya adalah Anak Domba Allah yang sejati. Demikianlah kita menyambut-Nya pagi ini. Bersamalah dengan kami, Yesus, dan dalam keheningan hati kami, biarlah kami mendengar suara kasih-Mu.

Baca juga:   Apakah kamu tidak mau pergi juga? [Yohanes 6:67]

RENUNGAN HARIAN (diterjemahkan dari Morning and Evening: Daily Readings, Charles H. Spurgeon).

Isi renungan ini bebas untuk disalin dan disebarluaskan.

Join @idDiakonia on Telegram
Share28SendShareTweet17Share5Share7Send
Previous Post

Mengapa sebagian besar dunia masih belum mendengar injil?

Next Post

Apa kata Alkitab mengenai rasa malu dan penyesalan?

Next Post
Apa kata Alkitab mengenai rasa malu dan penyesalan?

Apa kata Alkitab mengenai rasa malu dan penyesalan?

Leave a ReplyCancel reply

No Result
View All Result

Berlangganan

Daftarkan emailmu untuk mendapatkan notifikasi artikel terbaru Diakonia Indonesia melalui email

Join 64 other subscribers

Tentang

Diakonia Indonesia

Diakonia Indonesia encompasses the call to serve the poor and oppressed. Our goal is a fair and sustainable development in which living standards for the most vulnerable people are improved, and human rights. The starting point for this is the gospel with Jesus as the role model and, based on this, our policy.

Kanal

  • Analisis & Opini
  • Apologetika
  • Belajar Alkitab
  • Buku Ende
  • Buku Nyanyian
  • Denominasi
  • English Hymns
  • Gereja
  • Inspirasi
  • Internasional
  • Jiwaku Bersukacita
  • Kebangsaan
  • Keluarga & Relasi
  • Kidung Jemaat
  • Lagu Natal
  • Lagu Sekolah Minggu
  • Musik
  • Nyanyikanlah Kidung Baru
  • Pelengkap Kidung Jemaat
  • Redaksi
  • Renungan
  • Sejarah
  • Situs Bersejarah
  • Tokoh Kristiani
  • Umum
  • Video

Berlangganan melalui e-mail

Daftarkan emailmu untuk mendapatkan notifikasi artikel terbaru melalui email

  • Beranda
  • Menjadi Penulis
  • Kebijakan Privasi
  • Donasi
  • Hubungi Kami

© 2020 Diakonia Indonesia

No Result
View All Result
  • Home
  • Redaksi
  • Daily Devotional
    • Gereja
  • Belajar Alkitab
  • Blog
    • APOLOGETIK & TANGGAPAN ATAS TUDUHAN
    • Denominasi
    • Keluarga & Relasi
    • Tokoh Kristiani
    • Situs Bersejarah
    • Kebangsaan
    • Internasional
    • Umum
    • Analisis & Opini
    • Turn Back Hoax
  • Musik
    • Buku Ende
    • Buku Nyanyian
    • Kidung Jemaat
    • Pelengkap Kidung Jemaat
    • English Hymns
    • Jiwaku Bersukacita
    • Lagu Natal
    • Lagu Sekolah Minggu
    • Nyanyikanlah Kidung Baru
  • Our Causes
  • Our Services
  • Shop
    • Shopping Cart
    • Checkout
    • My Account
  • Donate

© 2020 Diakonia Indonesia

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Follow & Support Us!!

Diakonia Indonesia encompasses the call to serve the poor and oppressed. The starting point for this is the gospel with Jesus as the role model and, based on this, our policy.

true