• Beranda
  • Menjadi Penulis
  • Kebijakan Privasi
  • Donasi
  • Hubungi Kami
Diakonia Indonesia
  • Home
  • Redaksi
  • Daily Devotional
    • Gereja
  • Belajar Alkitab
  • Blog
    • APOLOGETIK & TANGGAPAN ATAS TUDUHAN
    • Denominasi
    • Keluarga & Relasi
    • Tokoh Kristiani
    • Situs Bersejarah
    • Kebangsaan
    • Internasional
    • Umum
    • Analisis & Opini
    • Turn Back Hoax
  • Musik
    • Buku Ende
    • Buku Nyanyian
    • Kidung Jemaat
    • Pelengkap Kidung Jemaat
    • English Hymns
    • Jiwaku Bersukacita
    • Lagu Natal
    • Lagu Sekolah Minggu
    • Nyanyikanlah Kidung Baru
  • Our Causes
  • Our Services
  • Shop
    • Shopping Cart
    • Checkout
    • My Account
  • Donate
No Result
View All Result
  • Home
  • Redaksi
  • Daily Devotional
    • Gereja
  • Belajar Alkitab
  • Blog
    • APOLOGETIK & TANGGAPAN ATAS TUDUHAN
    • Denominasi
    • Keluarga & Relasi
    • Tokoh Kristiani
    • Situs Bersejarah
    • Kebangsaan
    • Internasional
    • Umum
    • Analisis & Opini
    • Turn Back Hoax
  • Musik
    • Buku Ende
    • Buku Nyanyian
    • Kidung Jemaat
    • Pelengkap Kidung Jemaat
    • English Hymns
    • Jiwaku Bersukacita
    • Lagu Natal
    • Lagu Sekolah Minggu
    • Nyanyikanlah Kidung Baru
  • Our Causes
  • Our Services
  • Shop
    • Shopping Cart
    • Checkout
    • My Account
  • Donate
No Result
View All Result
Diakonia Indonesia
No Result
View All Result
Home Umum

TGPF Intan Jaya Pulang ke Jakarta Kantongi Hasil Investigasi

Diakonia IndonesiabyDiakonia Indonesia
14 October 2020
inUmum
46 0
AA
0
TGPF Intan Jaya Pulang ke Jakarta Kantongi Hasil Investigasi


Diakonia.id – Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) Kasus Penembakan Intan Jaya yang dibentuk oleh Pemerintah melalui Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD kembali ke Jakarta, Senin (12/10).

Ketua Tim Investigasi Lapangan TGPF Intan Jaya Benny Mamoto memastikan mereka telah menyelesaikan dan berhasil mengumpulkan sejumlah informasi terkait rangkaian peristiwa berkaitan penembakan yang menewaskan salah tokoh agama Pendeta Yeremia di Distrik Hitadipa, Intan Jaya, Papua September lalu.

Tim hari ini bertolak ke Jakarta untuk melanjutkan sisa tugas dan melaporkan hasil temuan kepada Mahfud selaku penanggung jawab tim.

“Kami sudah bekerja secara maksimal, meski dalam kondisi ancaman gangguan keamanan di sana, kami bisa mengejar target dan relatif kami capai,” kata Benny melalui keterangan pers yang diterima CNNIndonsia.com.

Selama berada di Papua khususnya di Kabupaten Intan Jaya, Benny bersama timnya telah melakukan olah TKP, bertemu saksi-saksi di TKP, dan telah mewawancarai hingga sekitar 25 saksi atas peristiwa penembakan di sana.

Baca juga:   TGPF Intan Jaya Terbang ke TKP Penembakan Pendeta Pagi Ini

Bahkan setelah insiden penyergapan yang menyebabkan salah satu anggota timnya, Bambang Purwoko tertembak oleh KKB, pihaknya tetap melanjutkan investigasi. Meski begitu, lantaran tidak memungkinkan ke tempat tujuan untuk menghindari penyergapan kembali, para saksi yang dibutuhkan sengaja didatangkan ke Sugapa, Intan Jaya.

Para saksi ini dihadirkan di satu tempat, untuk kemudian anggota TGPF mewawancarai dan mendata mereka.

“Karena tim ini bukan pro justicia, kami bekerja dengan cara yang lebih luas ketimbang penyelidikan yang diatur di KUHAP yang setiap tahap pada prosedurnya. Untuk memperoleh informasi, kami mendatangi, kami dibantu tokoh agama dan tokoh lokal, jika ada kendala bahasa kami dibantu diterjemahkan,” kata Benny.

Baca juga:   TGPF Intan Jaya Sebut Keluarga Pendeta Yeremia Setuju Autopsi

Benny mengatakan pendekatan tersebut yang akhirnya membuat keluarga korban bersedia melakukan autopsi terhadap jenazah Pendeta Yeremia. Bahkan keluarga korban juga berkenan menandatangani BAP.

“Dengan persetujuan ini, proses penyelidikan penegak hukum yang selama ini terhambat karena penolakan keluarga korban menandatangani BAP, bisa kembali berjalan,” kata dia.

Dalam kesempatan itu, Benny juga sempat menceritakan kejadian saat penyergapan dan penembakan yang dilakukan KKB terhadap mereka terjadi Jumat (8/10) lalu. Tim kala itu sempat mengalami shock lantaran kebanyakan memang bukan berasal dari kalangan militer dan baru pertama kali mengalami peristiwa seperti itu.

“Sebagian besar anggota tim tidak dididik militer atau kepolisian, tentu shock, tetapi kami tidak larut, kami tidak gentar dengan cara-cara seperti itu, kami tetap bekerja karena kami ada target, waktu kami pendek 14 hari. Tim kami solid dan punya komitmen tidak kenal menyerah,” kata dia.

Baca juga:   Cerita Gereja dan Saksi di Kasus Dugaan Penembakan Pendeta Yeremia oleh TNI

Tak hanya tim yang berada di Intan Jaya, tim yang berada di Jayapura yang berada di bawah komando Wakil Ketua TGPF Sugeng Purnomo juga telah kembali ke Jakarta.

Selama di Jayapura, tim mengumpulkan berbagai informasi, antara lain dari kalangan tokoh setempat seperti mantan Bupati Paniai, Naftali Yogim, yang berperan membentuk Kabupaten Intan Jaya. Kalangan gereja antara lain, Pendeta Petrus Bonyandone, beberapa LSM dan pegiat HAM di Jayapura, jajaran pemerintah provinsi, kejaksaan, TNI, dan kepolisian Papua.

(tst/gil/CNN)

Join @idDiakonia on Telegram
Tags: Papua
Share23SendShareTweet15Share4Share6Send
Previous Post

TGPF Intan Jaya Sebut Keluarga Pendeta Yeremia Setuju Autopsi

Next Post

Malahan segala sesuatu kuanggap rugi, karena pengenalan akan Kristus Yesus, Tuhanku, lebih mulia dari pada semuanya. [Filipi 3:8]

Next Post

Malahan segala sesuatu kuanggap rugi, karena pengenalan akan Kristus Yesus, Tuhanku, lebih mulia dari pada semuanya. [Filipi 3:8]

Leave a ReplyCancel reply

No Result
View All Result

Berlangganan

Daftarkan emailmu untuk mendapatkan notifikasi artikel terbaru Diakonia Indonesia melalui email

Join 64 other subscribers

Tentang

Diakonia Indonesia

Diakonia Indonesia encompasses the call to serve the poor and oppressed. Our goal is a fair and sustainable development in which living standards for the most vulnerable people are improved, and human rights. The starting point for this is the gospel with Jesus as the role model and, based on this, our policy.

Kanal

  • Analisis & Opini
  • Apologetika
  • Belajar Alkitab
  • Buku Ende
  • Buku Nyanyian
  • Denominasi
  • English Hymns
  • Gereja
  • Inspirasi
  • Internasional
  • Jiwaku Bersukacita
  • Kebangsaan
  • Keluarga & Relasi
  • Kidung Jemaat
  • Lagu Natal
  • Lagu Sekolah Minggu
  • Musik
  • Nyanyikanlah Kidung Baru
  • Pelengkap Kidung Jemaat
  • Redaksi
  • Renungan
  • Sejarah
  • Situs Bersejarah
  • Tokoh Kristiani
  • Umum
  • Video

Berlangganan melalui e-mail

Daftarkan emailmu untuk mendapatkan notifikasi artikel terbaru melalui email

  • Beranda
  • Menjadi Penulis
  • Kebijakan Privasi
  • Donasi
  • Hubungi Kami

© 2020 Diakonia Indonesia

No Result
View All Result
  • Home
  • Redaksi
  • Daily Devotional
    • Gereja
  • Belajar Alkitab
  • Blog
    • APOLOGETIK & TANGGAPAN ATAS TUDUHAN
    • Denominasi
    • Keluarga & Relasi
    • Tokoh Kristiani
    • Situs Bersejarah
    • Kebangsaan
    • Internasional
    • Umum
    • Analisis & Opini
    • Turn Back Hoax
  • Musik
    • Buku Ende
    • Buku Nyanyian
    • Kidung Jemaat
    • Pelengkap Kidung Jemaat
    • English Hymns
    • Jiwaku Bersukacita
    • Lagu Natal
    • Lagu Sekolah Minggu
    • Nyanyikanlah Kidung Baru
  • Our Causes
  • Our Services
  • Shop
    • Shopping Cart
    • Checkout
    • My Account
  • Donate

© 2020 Diakonia Indonesia

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Follow & Support Us!!

Diakonia Indonesia encompasses the call to serve the poor and oppressed. The starting point for this is the gospel with Jesus as the role model and, based on this, our policy.

true