Diakonia.id – Sejumlah ruas jalan strategis di Ambon, Maluku, disekat untuk mencegah konvoi warga menyambut Natal pada Jumat dini hari (25/12).
Polisi dibantu TNI menyekat ruas jalan satu jam sebelum perayaan malam Natal dimulai pukul 00.00 WIT. Kepala Polresta Ambon Komisaris Besar Polisi Leo S. Nugraha Simatupang, dan Wakil Kepala Polresta, AKBP Heri Budianto memantau langsung penyekatan tersebut.
Sejumlah ruas jalan yang disekat di antaranya kawasan Batu Merah-Mardika, untuk mencegah konvoi warga dari luar kota menuju pusat kota. Selain itu, pertigaan Gereja Rehoboth yang menghubungkan ruas jalan Batu Gantung-Talake, Kudamati dan Ari Salobar juga disekat.
Aparat gabungan juga melakukan penyekatan ruas jalan yang melewati Jembatan Merah Putih, baik dari arah Desa Galala maupun Poka. Warga diharapkan tidak merayakan Natal di atas jembatan itu.
Selain itu, penyekatan juga dilakukan di depan Polsek Baguala untuk menghalang warga yang datang dari desa-desa di kecamatan Leihitu Barat, serta pertigaan Telaga Kodok untuk warga dari jazirah Leihitu.
Pada ruas-ruas jalan tersebut aparat gabungan menyekat secara ekstra ketat dan tidak memberikan ruang bagi pengguna kendaraan bermotor untuk melewatinya.
Langkah ini dilakukan untuk mengurangi kepadatan kendaraan bermotor di pusat kota sekaligus mencegah aksi konvoi dan balapan liar yang dilakukan warga untuk mengekspresikan kegembiraan menyambut Natal.
Budianto mengaku di beberapa ruas jalan penyekatannya tidak terlalu ketat. Polisi hanya membatasi dan tidak memberikan ijin bagi pengendara sepeda motor yang tidak menggunakan helm maupun knalpot kendaraannya tanpa saringan.
“Kalau pengendaranya tidak menggunakan helm maka tidak diijinkan masuk ke pusat kota. Begitu juga sepeda motor yang sudah dilepas saringan knalpotnya dan suaranya bising,” katanya.
Ia mengatakan pembatasan itu guna mencegah kerumunan warga yang ingin merayakan Natal di pusat kota Ambon.
Perayaan Natal 2020 di Ambon terasa sangat berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, selain karena penerapan protokol kesehatan secara ketat saat ibadah dan misi persiapan Natal, juga tidak diwarnai pesta kembang api dan petasan.
Pada tahun sebelumnya pesta kembang api berlangsung lebih dari satu jam. Namun pada perayaan Natal tahun ini kembang api hanya terlihat dari beberapa kawasan saja dan itu pun hanya berlangsung sebentar, karena warga mengikuti anjuran pemerintah maupun pimpinan agama untuk merayakan suka cita Natal dengan kesederhanaan.
(Antara/pmg/cnn)