• Beranda
  • Menjadi Penulis
  • Kebijakan Privasi
  • Donasi
  • Hubungi Kami
Diakonia.id
  • Home
  • Redaksi
  • Daily Devotional
  • Belajar Alkitab
  • Apologetika
  • Keluarga & Relasi
  • Blog
    • Gereja
    • Denominasi
    • Tokoh Kristiani
    • Situs Bersejarah
    • Kebangsaan
    • Internasional
    • Umum
    • Analisis & Opini
    • Turn Back Hoax
  • Musik
    • Buku Ende
    • Buku Nyanyian
    • Kidung Jemaat
    • Pelengkap Kidung Jemaat
    • English Hymns
    • Jiwaku Bersukacita
    • Lagu Natal
    • Lagu Sekolah Minggu
    • Nyanyikanlah Kidung Baru
  • Our Causes
    • Donate
  • Shop
    • Shopping Cart
    • Checkout
    • My Account
No Result
View All Result
  • Home
  • Redaksi
  • Daily Devotional
  • Belajar Alkitab
  • Apologetika
  • Keluarga & Relasi
  • Blog
    • Gereja
    • Denominasi
    • Tokoh Kristiani
    • Situs Bersejarah
    • Kebangsaan
    • Internasional
    • Umum
    • Analisis & Opini
    • Turn Back Hoax
  • Musik
    • Buku Ende
    • Buku Nyanyian
    • Kidung Jemaat
    • Pelengkap Kidung Jemaat
    • English Hymns
    • Jiwaku Bersukacita
    • Lagu Natal
    • Lagu Sekolah Minggu
    • Nyanyikanlah Kidung Baru
  • Our Causes
    • Donate
  • Shop
    • Shopping Cart
    • Checkout
    • My Account
No Result
View All Result
Diakonia.id
No Result
View All Result
Home Renungan

Ia sekarang berdoa. [Kisah Para Rasul 9:11]

Diakonia Indonesia by Diakonia Indonesia
3 November 2022
in Renungan
A A
0

Diakonia.id –

Doa langsung diperhatikan di surga. Saat Saulus mulai berdoa, Tuhan mendengarnya. Inilah penghiburan bagi jiwa yang tertekan namun terus berdoa. Sering kali seorang yang malang dan patah hatinya menekuk lutut, tapi hanya bisa mengungkapkan ratapannya dalam bahasa desahan dan air mata; sekalipun demikian erangan itu telah membuat semua kecapi di surga melantunkan musik; air mata itu sudah ditangkap Allah dan disimpan dalam kirbat surgawi. “Air mataku Kautaruh ke dalam kirbat-Mu,” [Mazmur 56:9] menyiratkan bahwa air mata itu ditangkap begitu ia tercurah. Si pemohon, yang ketakutannya menghalangi ucapannya, akan dipahami dengan baik oleh Yang Mahatinggi. Dia mungkin melihat ke atas dengan mata yang basah; namun “doa adalah air mata yang jatuh.” [1] Air mata adalah permata surga, desahan adalah bagian dari musik istana TUHAN, dan jumlahnya dihitung dengan “alunan teragung yang menjangkau Sang Mulia Yang Mahatinggi.” [2] Jangan pikir doamu, betapa lemah atau gemetaran, akan diabaikan. Tangga Yakub itu luhur, tapi doa kita akan bersandar pada Malaikat perjanjian dan naik putaran tangga yang gemerlapan. Allah kita tidak hanya mendengar doa tapi juga suka mendengar doa. “Teriak orang yang tertindas tidaklah dilupakan-Nya.” [Mazmur 9:13] Benar, Dia tidak mengindahkan penampilan yang agung dan kata-kata yang angkuh; Dia tidak memedulikan kebesaran dan kemegahan raja-raja; Dia tidak mendengarkan sembulan musik perang; Dia tidak memperhatikan kemenangan dan kesombongan manusia; namun di mana pun ada hati yang besar kesedihannya, atau bibir yang gemetar penuh penderitaan, atau rintihan yang dalam, atau desahan penyesalan, hati TUHAN terbuka; Dia mencatatnya dalam ingatan-Nya; Dia menaruh doa kita, seperti daun mawar di antara halaman-halaman buku kenangan-Nya, dan ketika akhirnya jilid itu dibuka, dari dalamnya bermunculan keharuman yang berharga.

RENUNGAN HARIAN (diterjemahkan dari Morning and Evening: Daily Readings, Charles H. Spurgeon).

Isi renungan ini bebas untuk disalin dan disebarluaskan.

Join @idDiakonia on Telegram
Share24SendShareTweet15Share4Send
Previous Post

Aku, TUHAN, tidak berubah. [Maleakhi 3:6]

Next Post

Justru dalam kelemahanlah kuasa-Ku menjadi sempurna. [2 Korintus 12:9]

Next Post

Justru dalam kelemahanlah kuasa-Ku menjadi sempurna. [2 Korintus 12:9]

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

No Result
View All Result

Berlangganan

Daftarkan emailmu untuk mendapatkan notifikasi artikel terbaru Diakonia Indonesia melalui email

Join 76 other subscribers

Tentang

Diakonia.id

Diakonia Indonesia encompasses the call to serve the poor and oppressed. Our goal is a fair and sustainable development in which living standards for the most vulnerable people are improved, and human rights. The starting point for this is the gospel with Jesus as the role model and, based on this, our policy.

Kanal

  • Analisis & Opini
  • Apologetika
  • Belajar Alkitab
  • Berita
  • Buku Ende
  • Buku Nyanyian
  • Denominasi
  • English Hymns
  • Gereja
  • Inspirasi
  • Internasional
  • Jiwaku Bersukacita
  • Kebangsaan
  • Keluarga & Relasi
  • Kidung Jemaat
  • Lagu Natal
  • Lagu Sekolah Minggu
  • Musik
  • Nyanyikanlah Kidung Baru
  • Pelengkap Kidung Jemaat
  • Redaksi
  • Renungan
  • Sejarah
  • Situs Bersejarah
  • Tokoh Kristiani
  • Umum
  • Video

Berlangganan melalui e-mail

Daftarkan emailmu untuk mendapatkan notifikasi artikel terbaru melalui email

  • Beranda
  • Menjadi Penulis
  • Kebijakan Privasi
  • Donasi
  • Hubungi Kami

© 2020 Diakonia Indonesia

No Result
View All Result
  • Home
  • Redaksi
  • Daily Devotional
  • Belajar Alkitab
  • Apologetika
  • Keluarga & Relasi
  • Blog
    • Gereja
    • Denominasi
    • Tokoh Kristiani
    • Situs Bersejarah
    • Kebangsaan
    • Internasional
    • Umum
    • Analisis & Opini
    • Turn Back Hoax
  • Musik
    • Buku Ende
    • Buku Nyanyian
    • Kidung Jemaat
    • Pelengkap Kidung Jemaat
    • English Hymns
    • Jiwaku Bersukacita
    • Lagu Natal
    • Lagu Sekolah Minggu
    • Nyanyikanlah Kidung Baru
  • Our Causes
    • Donate
  • Shop
    • Shopping Cart
    • Checkout
    • My Account

© 2020 Diakonia Indonesia

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In