• Beranda
  • Menjadi Penulis
  • Kebijakan Privasi
  • Donasi
  • Hubungi Kami
Diakonia.id
  • Home
  • Redaksi
  • Daily Devotional
  • Belajar Alkitab
  • Apologetika
  • Keluarga & Relasi
  • Blog
    • Gereja
    • Denominasi
    • Tokoh Kristiani
    • Situs Bersejarah
    • Kebangsaan
    • Internasional
    • Umum
    • Analisis & Opini
    • Turn Back Hoax
  • Musik
    • Buku Ende
    • Buku Nyanyian
    • Kidung Jemaat
    • Pelengkap Kidung Jemaat
    • English Hymns
    • Jiwaku Bersukacita
    • Lagu Natal
    • Lagu Sekolah Minggu
    • Nyanyikanlah Kidung Baru
  • Our Causes
    • Donate
  • Shop
    • Shopping Cart
    • Checkout
    • My Account
No Result
View All Result
  • Home
  • Redaksi
  • Daily Devotional
  • Belajar Alkitab
  • Apologetika
  • Keluarga & Relasi
  • Blog
    • Gereja
    • Denominasi
    • Tokoh Kristiani
    • Situs Bersejarah
    • Kebangsaan
    • Internasional
    • Umum
    • Analisis & Opini
    • Turn Back Hoax
  • Musik
    • Buku Ende
    • Buku Nyanyian
    • Kidung Jemaat
    • Pelengkap Kidung Jemaat
    • English Hymns
    • Jiwaku Bersukacita
    • Lagu Natal
    • Lagu Sekolah Minggu
    • Nyanyikanlah Kidung Baru
  • Our Causes
    • Donate
  • Shop
    • Shopping Cart
    • Checkout
    • My Account
No Result
View All Result
Diakonia.id
No Result
View All Result
Home Umum

Sejarah Hari Toleransi Internasional dan Cara Melawan Intoleransi

Diakonia IndonesiabyDiakonia Indonesia
16 November 2022
inUmum
45 0
0
Analisis: temuan riset “warga NU intoleran” mengandung bias seleksi yang mengecoh kesimpulan
57
SHARES
300
VIEWS


Diakonia.id – Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menetapkan 16 November sebagai Hari Toleransi Internasional atau International Day for Tolerance.

Tujuan penetapan peringatan Hari Toleransi Internasional adalah meningkatkan sikap toleransi pada masyarakat global.

Sejarah Hari Toleransi Internasional

Sebelumnya, Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan PBB (UNESCO) memperingati Tahun Toleransi atau Year for Tolerance pada 16 November 1995.

Baca juga:   Menteri Agama: 'Ceramah agama jangan provokatif atau pertentangkan SARA'

UNESCO pun mengumumkan cara untuk mendefinisikan dan memberikan kesadaran toleransi untuk semua badan yang berpartisipasi melalui Deklarasi Prinsip Toleransi yang dibuat saat itu.

Dengan adanya deklarasi tersebut diharapkan dapat membantu meningkatkan kesadaran akan intoleransi yang masih terjadi di dunia.

Selain itu, UNESCO juga memberikan Penghargaan Madanjeet Singh untuk orang-orang yang mempromosikan semangat toleransi melalui bidang sains, budaya, dan seni.

Baca juga:   Bagaimana saya dapat terhindar dari dosa dalam hidup kekristenan saya?

Pada tahun selanjutnya, PBB membuat pertemuan khusus yang membahas toleransi sebagai bentuk tanggapan positif terhadap deklarasi UNESCO tersebut.

Majelis Umum PBB mengundang negara-negara anggota PBB untuk memperingati Hari Toleransi Internasional dengan kegiatan yang ditujukan untuk lembaga pendidikan dan masyarakat luas pada 16 November 1996

Baca juga:   PGI Soal RUU Minol: Apa-apa Dilarang, Kapan Dewasa?

Sekretaris Jenderal PBB pada saat itu, Ban Ki Moon menyampaikan pesan bahwa intoleransi tumbuh di banyak tempat meski masyarakat semakin beragam.

Hal itu terlihat dari munculnya ekstremisme kekerasan, pelanggaran hak asasi manusia, dan pembantaian budaya.

Join @idDiakonia on Telegram
Previous Post

“TUHAN adalah bagianku,” kata jiwaku. [Ratapan 3:24]

Next Post

Bagi Dialah kemuliaan sampai selama-lamanya! — Roma 11:36

Next Post

Bagi Dialah kemuliaan sampai selama-lamanya! — Roma 11:36

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

No Result
View All Result

Berlangganan

Daftarkan emailmu untuk mendapatkan notifikasi artikel terbaru Diakonia Indonesia melalui email

Join 77 other subscribers

Tentang

Diakonia.id

Diakonia Indonesia encompasses the call to serve the poor and oppressed. Our goal is a fair and sustainable development in which living standards for the most vulnerable people are improved, and human rights. The starting point for this is the gospel with Jesus as the role model and, based on this, our policy.

Kanal

  • Analisis & Opini
  • Apologetika
  • Belajar Alkitab
  • Buku Ende
  • Buku Nyanyian
  • Denominasi
  • English Hymns
  • Gereja
  • Inspirasi
  • Internasional
  • Jiwaku Bersukacita
  • Kebangsaan
  • Keluarga & Relasi
  • Kidung Jemaat
  • Lagu Natal
  • Lagu Sekolah Minggu
  • Musik
  • Nyanyikanlah Kidung Baru
  • Pelengkap Kidung Jemaat
  • Redaksi
  • Renungan
  • Sejarah
  • Situs Bersejarah
  • Tokoh Kristiani
  • Umum
  • Video

Berlangganan melalui e-mail

Daftarkan emailmu untuk mendapatkan notifikasi artikel terbaru melalui email

  • Beranda
  • Menjadi Penulis
  • Kebijakan Privasi
  • Donasi
  • Hubungi Kami

© 2023 JNews - Premium WordPress news & magazine theme by Jegtheme.

No Result
View All Result
  • Home
  • Redaksi
  • Daily Devotional
  • Belajar Alkitab
  • Apologetika
  • Keluarga & Relasi
  • Blog
    • Gereja
    • Denominasi
    • Tokoh Kristiani
    • Situs Bersejarah
    • Kebangsaan
    • Internasional
    • Umum
    • Analisis & Opini
    • Turn Back Hoax
  • Musik
    • Buku Ende
    • Buku Nyanyian
    • Kidung Jemaat
    • Pelengkap Kidung Jemaat
    • English Hymns
    • Jiwaku Bersukacita
    • Lagu Natal
    • Lagu Sekolah Minggu
    • Nyanyikanlah Kidung Baru
  • Our Causes
    • Donate
  • Shop
    • Shopping Cart
    • Checkout
    • My Account

© 2023 JNews - Premium WordPress news & magazine theme by Jegtheme.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In